lembar 2

12 1 1
                                    

Hati Wendi tersentak sekali lagi begitu nama itu diucapkan. Maniknya memperlihatkan kebingungan yang nyata.

"Bagaimana bisa? Bukankah Nick yang ...." Wendi menggambarkan kenyataan waktu itu.

"Bukan," terang Marb.

"Jadi?"

"Awalnya Zeck tak menyukaimu, tapi begitu tau dirimu lebih jauh, dia diam-diam memperhatikanmu."

Hati Wendi bagai terombang-ambing.

"Saat aku hilang dulu, dia yang ..."

"Apa kau ingat kejadian kala itu?" Potong Marb cepat.

"Ya, saat itu aku pulang dari kuliah lalu aku dengar suara minta tolong dari hutan. Tapi setelah aku ..." Wendi berhenti lantaran mengetahui sebuah fakta, bahwa serigala yang membunuh serigala lain itu adalah Zeck.

"Serigala betina itu dari klan lain yang ingin menangkap mu. Dan Zeck datang menyelamatkan mu."

"Apa?" Wendi bagai dipukul telak beberapa kali.

Lagi-lagi Zeck terlibat. Apa pemuda serigala itu begitu menyukainya hingga menyelamatkan nyawanya untuk kedua kali.

"Dia menyelamatkan mu dan membawamu ke sarang rahasia mereka."

Jadi dimana Wendi berada kala itu adalah sarang rahasia Zeck.

"Tapi mengapa Nick yang menemukanku?" Kilah Wendi.

"Itu hanya pengalihan Wen. Kau harus tau sebuah rahasia lain lagi. Sebenarnya salah ku mengijinkan mereka tinggal di fog's valley."

Apalagi ini? Marb begitu banyak rahasia dan rahasia paling buruk adalah dia sendiri yang mengijinkan makhluk menyeramkan itu tinggal.

"Pak Marb, tak ku sangka kau melakukan hal berbahaya seperti ini."

"Sekarang aku menyesali, Wendi. Aku kira darah murni tidak akan muncul di fog's valley, rupanya aku salah." Mata tau Marb mengerjap.

"Selain mengincar ku apa mereka juga pernah menyakiti manusia lain?"

Wendi mencemaskan keluarganya.

"Tidak, tidak pernah. Mereka telah membuat janji tidak akan melukai manusia di sini. Tapi sejak kemunculanmu, banyak sekali peristiwa di bangsa mereka."

"Apa ini ada hubungannya dengan Pembunuhan dua serigala semalam?" terka Wendi.

"Ya, juga dua pembunuhan lainnya, beberapa bulan lalu."

Benar, semua memang saling berkaitan. Tujuannya hanya satu yaitu dirinya.

"Pembunuhan itu jadi bola api di dunia mereka. Barangkali pencarian mu semakin digalakkan."

"Tapi pak Marb ..." Wendi ingat kejadian tadi bersama dua betina serigala.

"Aku baru tau, begitu reaksi darah murni ketika merasa terancam."

Wendi memiringkan kepala dan berpikir sesaat.

"Bukankah kau pernah kontak fisik dengan manusia serigala lain?"

"Ya," sahut Wendi ingat Zeck kembali.

"Meskipun itu datang dari makhluk yang mengincarnya, namun jika merasa tak ada ancaman, kekuatan darah murni tidak akan keluar."

"Jadi ini semacam perlindungan?"

"Benar."

"Yang terjadi pada dua gadis itu karena meraka hendak menyakitiku lalu darah murni ini melawan."

"Tepat sekali Wendi. Sekarang kau punya benteng yang berasal dari dalam. Tidak tau masih adakah kekuatan lain lagi yang belum kita tau."

Wendi menenangkan diri sejenak. Menetralisir semua permasalahan yang telah diketahui satu persatu. Terutama tentang Zeck.

Ketika Werewolf Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang