cerita dari nenek moyang

153 10 2
                                    

Dahulu beratus-ratus tahun lamanya. Manusia serigala jenis Ural telah mendengar legenda tentang manusia berdarah murni yang hidup di dunia ini. Tetua mereka sering bercerita tentang legenda itu setiap bulan purnama. Bulan yang seharusnya para manusia itu berubah wujud menjadi serigala, namun karena kekuatan yang dimiliki tetua mereka, perubahan itu mendadak hilang.

Bila dulu sebelum datang legenda manusia berdarah murni sampai ke telinga mereka. Pada saat malam bulan purnama tiba, para manusia serigala yang telah berubah wujud, akan berlari jauh ke tengah hutan untuk berburuh atau bertarung dengan jenis manusia serigala lainnya yang memasuki daerah teritorial mereka.

Namun begitu berita itu sampai, sudah tidak ada lagi manusia serigala yang berubah wujud saat bulan purnama. Semua berdamai dalam diam dan menyusun strategi guna mendapatkan si manusia murni itu. Makanya sejak legenda itu ada, setiap bulan purnama kawanan manusia serigala duduk di pinggir api unggun guna mendengar tetua mereka berkisah serta memberi wawasan akan manusia berdarah murni itu.

"Kekuatan serta magis yang mengalir dalam darah manusia itu bagai ramuan bagi kaum kita. Darah itu menjanjikan banyak keuntungan bagi peminum serta pemakannya. Keuntungan karena setelah minum darah itu, kekuatan kita jauh lebih kuat seratus kali lipat dibanding semua jenis kaum kita. Darah itu, membuat si peminum menguasai kekuatan magis serta kekuatan alam."

seperti malam bulan purnama sebelum-sebelumnya, tetua dari kelompok manusia serigala jenis Ural berkisah lagi dan lagi tentang manusia berdarah murni.

Mereka terdiri dari lima generasi penerus kawanan yang saat ini berpenampilan menyerupai manusia pada umumnya. Untuk anggota yang lebih tua, khususnya para orang tua tempat duduknya berada lebih tinggi, tepatnya diundakan kayu teratas. Sedang mereka anak muda, tempat duduknya di bawah menghadap langsung api unggun.

Sang tetua, tentu saja manusia serigala betina yang dominan, duduk di batang kayu yang tempatnya jauh dari kawanan. Tempat keramat yang terdiri dari batang kayu terbaik.

Namanya Amoura, dia adalah ketua kawanan serigala Ural yang berkuasa sudah lebih dari ratusan tahun. Berdiam serta berbaur dengan manusia tanpa membuat masalah, itulah pedoman hidup yang selalu dia pegang.

Amoura sangat menghormati manusia serta pantang mengusik ketenangan mereka. Bahkan jika datang kawanan dari jenis lain yang hendak menganggu manusia, dia akan berdiri dibarisan paling depan melindungi.

Amoura tahu kapan gilirannya mengusik manusia yaitu ketika si manusia murni itu muncul. Namun berita yang didengar belakangan ini sungguh membuat hatinya risau.

"Aku bahkan tidak mengerti, kenapa manusia murni itu seolah menghilangkan diri dari peradaban manusia? Dia hilang tak berbekas, tidak mati juga tidak hidup, itu yang membuat kaum kami kesulitan mencarinya?" Amoura berpikir keras.

"Lalu bagaimana kami mencarinya?" tanya Klow, kawanan dari generasi kedua, tepatnya anak ketiga Amoura.

Semua menggangguk menyetujui.

"Entahlah, semua kawanan mengabarkan bahwa mereka juga kesulitan mencarinya, bahkan kawanan yang mendiami siberia mengatakan, bahwa manusia murni itu mengubah wujudnya untuk mengecoh kaum kita dan juga vampir," terangnya lagi.

Meski sudah berumur lebih dari 500 tahun namun usia Amoura setara manusia usia 45 tahunan. Tak ada kerutan sama sekali diwajahnya.

"Adakah ciri-ciri khusus untuk mengetahui manusia murni itu?" kini giliran Sulian, anak dari generasi keempat angkat bicara.

"Yang aku ketahui hanya aromanya sepeti batang pohon pinus. Ya hanya itu." Amoura menunduk.

"Apa semua kawanan juga mencarinya?" Mou penasaran, dia berasal dari generasi ketiga.

Ketika Werewolf Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang