agbut

4 0 1
                                    

Brix : awas....

Dia menarik voi keatas guna menghindari datangnya samurai berserta angin kencang yang datang tiba-tiba.

Voi : ada yang menyerang kita?

Brix menahan sakit luar biasa pada jari-jarinya. Mereka perlahan turun ke tanah.

Voi : bahkan setelah diobati, sakitnya masih terasa.

Brix : manusia berdarah murni itu,  tak disangka bisa melakukan ini pada kita.

Voi : kekuatan apa yang dia miliki?

Flowie : kalian dari mana saja?

Tiba-tiba datang dari sebelah kiri.

Brix : flowie?

Oxi : Amoura mengamuk. Klan kita dalam bahaya.

Tanpa sengaja melihat jemari Brix serta Voi yang terbalut tumbukan daun.

Oxi : jari kalian?

Semua mengarah pada jemari Brix serta Voi.

Brix : ini ulah dari darah murni.

Flowie : darah murni? Kalian menemukannya, itu bagus.

Semangat.

Voi : jangan senang dulu, dia punya kekuatan jauh lebih besar dari pada kita.

Brix : dia bisa melelehkan jari kami.

Baik Oxi maupun flowie kaget dengarnya.

Flowie : bagaimana bisa? Bukankah dia hanya manusia biasa?

Brix : tadinya aku juga menganggap begitu. Tapi setelah dia melakukan ini pada kami, ternyata kami salah.

Oxi : apa ini yang disebut mempertahankan diri?

Voi : sepertinya begitu.

Brix : jika kami saja bisa dibuatnya begini. Apalagi Zeck?

Memancing Oxi.

Oxi : Zeck? Apa hubungannya?

Brix : Zeck mengejarnya bukan?

Oxi menyipitkan mata. Jika benar yang dikatakan Brix bila manusia murni itu bisa melelehkan jarinya, maka yang terjadi pada Zeck saat bersentuhan langsung dengan manusia itu dan tidak terjadi apa-apa, apakah bertanda jika itu suatu kekuatan pelindung?

Flowie : dari dulu aku juga curiga.

Brix : sungguh disayangkan bukan.

Oxi : Brix, aku yakin kau menyerangnya.

Voi : kami memang menyerangnya, karena kami benci sekali dengannya.

Benar, itu memang pelindung darah murni dari tindakan jahat mereka. Entah mengapa Oxi merasa lega.

Oxi : melihat tingkahmu ini, aku mencabut empatiku padamu.

Brix : apa maksud mu?

Oxi : aku merestui hubungan Zeck dengan manusia darah murni.

Flowie : Oxi, kau sudah gila?

Brix : apa kau sangat menyayangi saudaramu?

Voi : bukankah dia incaran pada monster seperti kita?

Oxi : aku tidak peduli...

Brix : dia sumber kekuatan, kita semua membutuhkannya.

Oxi : aku tidak butuh kekuatan, aku butuh hidup damai.

Flowie : kalau Amoura dengar ini, kau bisa mati.

Oxi : terserah...

Kemudian secepat kilat pergi meninggalkan ketiga betina yang mulai geram.

Ketika Werewolf Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang