18.

4.2K 238 4
                                    

"Hai wayara"

"....?"

Wayara menatapnya bingung, namun bibirnya memilih bungkam karena merasa tidak familiar dengan sosok tampan yang ada didepannya ini.

"Hei.. Kita ketemu lagi, gimana kabarnya?"

Wayara mengerutkan keningnya, kita ketemu lagi? Memangnya kita pernah bertemu? Dan lagi gimana kabarnya? Lo siapa heii.

"Gue baik, lo siapa?" tanya wayara to the point.

Cowok tampan itu terkekeh dan menunduk sebentar ke bawah. Sebelum akhirnya menatap mata wayara.

Tangan cowok itu terulur ke arah wayara, wayara menyambut uluran tangan itu meskipun dia masih linglung dengan keadaanya saat ini.

"Kenalin, nama gue Nieldra"

Degh!

Sekelebat bayangan memenuhi pikirannya.

"Nama gue Nieldra phlition, panggil apa aja yang penting elo ini yang manggil" jawab cowok itu dengan senyuman manis.

"O-oh iya uddah aku panggil niel aja, hehe" kata wayara tersedak liurnya yang hampir menetes dengan astetik.

"Niel? ok panggilan yang bagus" ucap nieldra mengangguk-nganggukkan kepalanya dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya.

Oh.. Ternyata hantu itu.
T-tapi? Memangnya Niel hantu. Bukankah sangat tampan sekali jika ada hantu seperti dia.

"Hahahaa gausah mikir yang enggak-enggak deh... Gue bukan hantu kok"

Suara itu membuat wayara tersadar dari lamunan nya. Namun dia hanya diam, bibirnya kelu menjadi kaku ketika ketampanan Nieldra bertambah berkali-kali lipat ketika dia tertawa seperti itu.

"Wayaraa!" seseorang memanggil wayara yang membuat sang empu menoleh.

Disana ada jisna yang mulai berjalan mendekat ke arahnya. Wayara hanya diam dan menatap ke arah dimana Nieldra berdiri. Dan ternyata benar, dia bukan hantu Nieldra masih disana, disamping kanan dirinya berdiri.

Huftt.. Wayara bernafas lega.

"Wayara, ayo udah ditunggu bu isnov di uks dari tadi, lo nya lama banget. Udah tau tuh guru bawel" cerocos jisna ketika sudah ada didekat wayara.

"Oh iya deng, gue lupa hehehe"

"Ck. Yaudah buru"

Jisna melangkahkan kakinya duluan. Sedangkan wayara langsung menoleh ke arah Nieldra yang masih setia disampingnya. Niel tersenyum ketika tatapan nya bertemu dengan mata wayara.

"Sono gih. Gue ada rekomendasi lagu yang pastinya cocok sama suasana hati lo, tapi nanti aja. Lo temuin bu isnov aja dulu, abis itu nanti gue titip surat ke temen gue buat lo"

Wayara diam

"Semangat wayara!"

"Hm. Gue tinggal ya.. niel"

"Iya wayara"

Wayara langsung membuang muka ketika melihat Nieldra yang tersenyum dan membuat jantung wayara lagi-lagi berdetak 2 kali lipat.

Ada apa gerangan? Melihat andreas, jantungnya juga begitu. Di dekat brean, jantungnya juga begitu. Melihat satria jantungnya juga seperti itu. Melihat Nieldra jantungnya juga begitu, bahkan semua badannya terasa panass sekali.

Apa jangan-jangan jantungnya murahan? Makanya sering berdetak seperti itu.

Ah. Gue kan masih hidup, jadi wajar dong kalo jantung gue berdetak. Yakali diem aja, brarti gue mati dong. Pikir wayara.

LAST BREATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang