Maaf telat bangett up nya
***
Namun buru-buru wayara memalingkan wajahnya dari andreas dan mengusap pelan air mata yang belum keluar itu. Sedangkan andreas yang memperhatikan gerak-gerik wayara hanya bisa menyernyit bingung. "Loh dia nangis?" tanya andreas dalam hati.
"Lo kenapa?" tanya andreas yang tidak bisa menyembunyikan raut bingungnya. Sedangkan wayara hanya diam sambil menggeleng-gelengkan kepala serta masih menatap ke arah lain.
Andreas yang melihat jawaban wayara hanya bisa diam. Hingga akhirnya 5 detik kemudian. Wayara menoleh ke arah andeas. Sedangkan andreas yang merasa ditatap, spontan menatap balik.
"Em... Emang lo percaya transmigrasi?" tanya wayara ragu. Namun pertanyaan itu malah membuat andreas mendelik ke arahnya.
"Lahh emang lo gak percaya transmigrasi?! Apaansi" ujar andreas dengan inotasi yang tinggi "bego lo!" lanjutnya.
Wayara yang dikatai seperti itu jelas tidak terima, matanya pun melotot ke arah andreas.
"Kok ngegas!!?" ucap wayara sewot
"Lo bego abisnya!" balas andreas tak kalah sewot
"Ngatain bego lagi lo! Belom pernah ngerasain gimana rasanya dicium monyet lo? Hahh!!"
"Belom!!" tantang andreas
"Sini gue cium!!" ucap wayara dengan mode tengilnya
"Oh, lo monyetnya?" Ledek andreas seraya menertawakan kebodohan wayara.
Wayara melotot setelah menyadari ucapan nya "Eh?? Kaga-kaga gue bukan monyet, enak aja lo ngatain gue monyet. Gue cium beneran tau rasa lo!" sungut wayara sambil terkekeh.
Andreas mendelik tak suka "Idihh ogah! Dalem mimpi sono lo bisa cium gue!"
"Penghinaan itu!" tukas wayara
Andreas hanya terkekeh melihat raut suram dari wayara. Sedangkan wayara benar-benar sudah tak mood lagi berbicara dengan bocah prik spesies andreas.
'Tck! Percuma tadi gue nangis kalo kayak gini mah'
"Emang lo gak percaya transmigrasi?" tanya andreas setelah terdiam lama sambil menyernyitkan keningnya.
"Gue ya? Hm... Percaya gak percaya harus percaya. Karena gue ngalamin hal itu" jawab wayara dengan sendu
"Lo transmigrasi?" tanya andreas menyernyit bingung
"Hm..." gumam wayara sambil mengangguk-ngangguk.
"Umur berapa?"
"Hah?" tanya wayara cengo
"Iya umur berapa lo pindah ke sininya?" Jelas andreas sambil berdecak kesal.
"Baru kok, kalo gak salah udah 1 bulan lebih"
"Dihh... Perasaan lo udah lama deh tinggal disini, emang sebelum pindah rumah, tadinya rumah lo dimana?" tanya andreas penasaran.
"Hah? Apasi maksud lo, kok jadi pindah rumah pindah rumah segala! Emang transmigrasi maksud lo apaan? Kayak gimana" tanya wayara dengan perasaan tak enak
"Hm? Kok gaje lo"
"Lo yang gaje! Emang transmigrasi yang gue maksud gimana hah?!" Jengah wayara
"Apaansi lo?! Lo yang gaje lah.. Udah nanya, sewot lagi lo! Kalo gak tau transmigrasi, gausah sok-sokan nanya transmigrasi ke gue!"
Wayara memejamkan matanya dan mengatur emosi yang sudah siap untuk meledak, namun dia tahan.
"Huft.. Bego sih kalo ngomong sama orang tolol!" cibir wayara
"Ya lo bego" balas andreas dengan tenang
Wayara yang mendengar balasan dari andreas seketika meledak lah amarahnya.
"LO TOLOL, BEGO BELOON GOBLOK! Tololnya sampe ke tulang-tulang! Cih, susah sih ngomong sama anak sd! Iyuhh"
Andreas hanya diam, setelahnya dia pun bangkit dari duduknya dan menoleh ke arah wayara.
"Ayo pulang, udah mulai gelap" Ajak Andreas tanpa menjawab omongan wayara.
Sedangkan wayara yang masih gedeg dengan Andreas hanya menatapnya sengit. Setelah itu wayara pun bangkit dari duduknya.
***
Hari ini wayara menghela nafasnya berkali-kali, pasalnya sudah 2 hari semenjak dia pulang bersama Andreas dan ini hari ke 3. Andreas hanya terlihat biasa saja dan bahkan sangat sangat cuek kepada wayara. Ketemu aja kayak orang gak kenal, kan kayak apaa gituu yakan?
Harusnya wayara dong yang gituin Andreas, namun ternyata malah sebaliknya, Huftt wayara kan jadi uring-uringan.
Kedua sahabatnya yaitu syila dan jisna sudah masuk sekolah. Mereka berdua yang melihat wayara murung seperti itu hanya bisa menggeleng-geleng kepala, karena mereka sudah tau apa alasan wayara seperti itu.
Yang mereka tau, wayara murung seperti itu karena dicuekin andreas, selebihnya tentang danau, vila keluarga Andreas atau segala macam obrolan nya tidak wayara ceritakan.
"Udah napa wayy... Dulu lo nempelin si jean kayak permen karet, ehh sekarang jadi budak cinta nya si Andreas. Apa kata duniaa" Ucap syila mendramatisir, jisna mengangguk mengiyakan
"Iya tuh wayy, udah deh jangan suka cowo! Semua cowo mah sama aja. Sama-sama sengkek!"
"Hehh terus suka cewe gitu?!!" Pekik syila kagett
Jisna gelagapan setelah menyadari ucapannya "lahhh gak gituu yaa!! Ck lo gimana sihh syilaaaa"
"Astagaa astagaa... Bestiee! jangan nyuruh wayara sengklok dehh! Gue sih jijik yaa kalo si wayara homoo" Kata syila dengan mode tengilnya.
"Lesbi anjirr! Lo kira dia cowo apa kalo homo" Kekeh jisna yang membuat syila tertawa
"Ohh iya yaa lesbi! Duhh si jisna tulul banget siee kamu" Ucap syila sok diimut-imutin.
"CK BERISIK!" teriak wayara yang sedari tadi diam.
"Astagoh! Terkejot akohh~" Kata syila sambil bersedekap dada
"Anjierr kageet gue!" Timpal jisna yang membuat wayara memutar bola matanya malas.
***
"Masih gaslaw wayara?? Jangan gaslaw-gaslaw dong, nanti jadi wayara gaslaw lagi, kayak melly gaslaw hahahaha"
"Guslow anjir!" kekeh jisna membenarkan
"Eh iya ya gusloww, tumben sih kamu pinterr jisnaa" ucap syila sambil tertawa.
Wayara hanya diam, tak minat untuk ikut-ikutan drama kacang itu. Syila dan jisna lihat-lihatan hingga akhirnya terjadilah keheningan disana.
Cukup lama, jisna dan syila diam seperti itu. Hingga akhirnya syila berucap lagi
"Jangan galau galau Wayara! Nanti ditemenin setan loohh" Ucap syila sambil terkekeh
"Iya setannya elo! Hahahaha" Bukan Wayara yang menjawab, melainkan jisna yang saat ini sedang tertawa terpingkal-pingkal
"Lahh emang ada yah setan secantik inii??" Sombong syila sambil mengibaskan rambutnya.
"Najis" Umpat Jisna yang masih ada sisa-sisa kekehan nya.
"Udah way... Lo-" kata-kata syila seketika dipotong oleh wayara.
"Ck, lo gak tau-taunya gimana! Bayangin dehh hari ini kalian dibonceng si B ehh tiba-tiba ditengah jalan si A minta gue turun, abis gue turun si A pun nganterin gue pulang sampe rumah! Tapiii besokannya si A ngeliat gue aja kayak orang gak kenal! Kan kayak apaan tau gitu?? Gedeg gak loo?? Hahh" Sungut Wayara mengebu-ngebu.
Syila dan Jisna hanya mampu tersenyum miris, pasalnya kata-kata Wayara selalu diulang-ulang seperti itu selama dua hari belakangan ini. Se berusaha mereka menghibur Wayara dengan candaan yang garing pun tetap sama saja. Lagi-lagi Wayara hanya berkata seperti itu lagi seperti itu lagi. Miris
Ditulis : 25 februari 2022
Dipublish : 7 maret 2022
Maaff sekali lagii, keyboard aku lagi erorr gais.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST BREATH [END]
Acak"Ha?? Gua masuk dunia novel?" "Malah jadi pemeran Antagonis lagi??!!!" _______•_______•_______•_______•_______•_______ The first : 7 oktober 2021 Finish. : 4 September 2022 Hallo salken kaliaan.. jangan plagiat loh, plagiat ga baik buat pemikiran...