34

2.9K 150 7
                                    

_______

"Ayok way,  semangat!!  Demi misi dan lo bakal kembali"

Setelah mengatakan seperti itu Wayara pun berjalan menuju Andreas yang sedang duduk sendirian ditaman.

"Hai Andreas" Sapa Wayara sambil tersenyum. Namun Andreas tidak menatapnya balik,  dia hanya menatap depan dengan pandangan kosong.

Wayara mengerutkan keningnya "Andreas??" Panggilnya lagi.

Andreas menatap Wayara,  dia menghela nafas dan tersenyum "Hai Wayara!" Senyum manis itu membuat Wayara sedikit tertegun.

"Lo udah sembuh? Gue denger-denger lo terpukul karena kepergian sahabat lo...  Gue turut berduka cita ya"

Wayara bungkam.

Andreas mengambil 2 buah kotak makan dan menaruhnya dimeja kecil berwarna putih. Kemudian menatap Wayara "Lo udah makan?  Tadi gue bawain nasi goreng bikinan nyokap,  makan bareng yu!" Ajak Andreas.

"L-lo ke napa?" Tanya Wayara terbata-bata.

Andreas mengerutkan keningnya "Kenapa apa?"

"Iya kenapa lo baik?"

Andreas menggeleng "Gue gak baik,  kalo emang lo anggep gue baik ya gak masalah"

Wayara terdiam kaku ditempatnya berdiri. Perubahan sikap Andreas membuat dirinya bertanya-tanya, ada apa gerangan

"Heii,  lo gak duduk?  Sini duduk deket gue" Turut Andreas menepuk bangku disebelah kanannya.

Dengan kaku Wayara pun mendudukan diri disamping Andreas. 

"Nih abisin ya" Kata Andreas tersenyum lembut.

Ini gak diracunin kan?

"Kenapa ditatap aja makanan nya?  Gak dimakan?" Pertanyaan itu membuat Wayara tersadar.

"Itu... Gak diracunin kan?"

Andreas menatap tak percaya ke arah Wayara dan sontak saja dia tertawa geli "Ya engga lah Wayara!  Lo ada-ada aja deh" Balasnya tak habis pikir.

Wayara menyengir dan langsung memakan nasi goreng itu "Ihhh enak banget" Puji Wayara dengan binar bahagia dimatanya.

Andreas hanya tersenyum "Makasih,  gue seneng kalo lo suka" Katanya dan memakan nasi goreng miliknya sendiri.

Wayara pun memakan makanan dari Andreas dengan lahap.  Perlahan dia melirik ke arah Andreas yang baru saja mengusap sudut matanya yang berair.

"Lo nangiss???" Pekik Wayara tak percaya.

Andreas hanya melirik Wayara sekilas dia tersenyum tipis "Mata lo jeli banget ya" Jedanya menatap ke arah depan dengan tatapan sayu "Kalo pun gue ngelak,  pastinya lo gak bakal percaya" Lanjut Andreas masih dengan senyum tipis diwajah.

"Kenapa?"

Andreas menoleh,  dia menggeleng "Ada satu hal yang bener-bener gak bisa gue ceritain kepada siapapun.  Dan itu berlaku buat lo"

"Maksud lo?"

"Lo cewek baik Wayara...  Gue seneng pernah kenal sama lo" Ucap Andreas tidak jelas.

"Maksud lo apa sih?  Kenapa lo ngomong seakan-akan mau pergi dari dunia ini??"

Andreas terkekeh geli "Kalo gue pergi, lo khawatir ga?"

Wayara mengangguk "Semua orang yang kenal sama lo pasti bakal merasa kehilangan Andreas.  Setidaknya lo harus tetep bertahan demi orang-orang terdekat lo"

LAST BREATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang