27

2.5K 163 16
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote & komen.

Kalo ada typo tolong kasih tau yeee

Eciee. Gx nyangkaa lebaran 25 hari lagii.
Yokk bisa yokk pas lebaran cerita ini udah ending. Ehe'

_
Last breath
_

Mungkin emang gini takdir gue
Sendiri dan ditinggalkan

***

Wayara membuka matanya. Yang pertama kali dia lihat adalah langit-langit Ruko.

Wayara tersenyum tipis.

Nyatanya kehidupan nyata itu jauh lebih menyakitkan yah...
Gue kira ini semua mimpi, ternyata nyata.

Wayara lagi-lagi menangis dalam diam. Sungguh tak pernah terpikirkan jika akan seperti ini
Dimusuhin sahabat sendiri
Ditinggal mati oleh kedua orang tuanya
Diusir.

"Gue harus kemana.. Hiks, gue gak kenal siapa-siapa didunia ini selain mereka. Bahkan yang gue tau, sesakit-sakit kehidupan wayara didalem novel. Masih ada sosok jisna dan satria yang mau bantu... Sedangkan gue? Gak ada! Udahlah jadi gembel selamanya ini mah" ucap Wayara sambil menangis terisak-isak.

Perlahan Wayara memeluk kedua kakinya yang masih dibaluti kaos kaki. Sweater merah yang tadinya menutupi seragam putih kini berada dikakinya agar tidak kedinginan karena dia memakai rok abu-abu pendek sedengkul.

"Jam berapa ya sekarang?..."

"Jahat banget si gara. Masa gue gak boleh bawa hp, HUAAA BUNDAA AKU MAU PULANG" teriak Wayara dengan menggelegar. Karena memang ruko-ruko itu sepertinya kosong.

"Gue kemana ini! Malah kaga ada duit. Ahh masih malem lagi. Bingung bingung bingung! PENULIS SIALAN! KENAPA LO JADIIN GUE GEMBEL KAYAK GINI HAH?!"

"POKOKNYA KALO GUE KEMBALI KEDUNIA NYATA, ORANG PERTAMA YANG GUE TAMPOL ITU ELOO"

Wayara terdiam.

Dan Wayara mengeratkan pelukan nya Ketika melihat segerombolan laki-laki yang sepertinya mabok dan dia pun baru sadar, bahwa tempat yang dia tempati adalah tempat tongkrongan anak-anak jalanan yang sering mabok-mabokan.

Perlahan dia pun memakai sweater merahnya dan membenarkan rambutnya. Sepatunya pun Wayara tenteng dan dia pergi diam-diam ketika anak-anak itu sudah dekatt.

"Eh siapa itu?" gurau salah satu dari mereka.

"Apa apa apa" balas ngelantur teman nya.

"Kayak ada kuntilanak rambut merah anjir!"

"Itu bukan kuntilanak. Cewek anjirr!! Ayok kejarr. Lumayan buat maen maen" tutur salah satu dari mereka yang masih sadar dengan antusias.

Wayara yang tadinya jalan mengedap-ngedap langsung saja berlari sejauh mungkin.

"Anjirr cewekk??? Wahh kenapa gak ditangkep egee"

"Taulah. Gue pusing, lo aja yang ngejar"

"Sama, gue juga pusing"

LAST BREATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang