09. Angry & cry?

6.5K 419 9
                                        





"Bertemu dengan mu adalah sebuah musibah persetan dengan takdir"

•|~Wayara Xictovaria~|•








"Ayok lo mau ngomong apaan?" tanya Wayara membuka pembicaraan

"Hmm gimana ya ngomongnya?" gumam Syila memeluk jari-jari tanganya dengan gugup

Wayara merubah raut wajahnya menjadi serius bahkan jus jambunya saja tidak dia minum sedari tadi karena khawatir "Ayok ngomong aja, emang lo mau ngomong apaan? Jangan bikin gue penasaran!"

"Gue... Emm gue" Syila melirik ke sembarang arah dengan pikiran yang berkelana kemana-mana

Wayara setia memperhatikan wajah syila yang ada didepanya.

"Gue... Tapi lo janji ga bakal ketawa ya?!" Lanjut Syila menunjuk Wayara dengan jari telunjuknya

"Ck, iya iyaa udah cepetan lo kenapa?"

"Lo ngerasa ga sih si jisna kayak beda gitu?" jelas Syila yang membuat Wayara mengerutkan keningnya.

"Maksud lo?"

"Emm anu... Dia kayak beda gitu loh emm beda gitu"

Wayara menaikkan sebelah alisnya "Bedanya? Perasaan ga ada perubahan apa-apa deh kalo kata gue mah" kata Wayara tak habis pikir dengan omongan Syila.

Jelas-jelas lo yang aneh, kayak tadi ngomong gue bukan wayara lah! Iya sih gue bukan wayara tapi lo aneh syil

"Emm, dia tuh kayak beda gitu... Kayak lagi nyimpen rahasia sendiri"

Wayara makin-makin mengerutkan alisnya pertanda tidak mengerti "Rahasia? Rahasia apaan?"

Syila terkekeh "Entahlah mungkin gue doang yang ngerasa hehe" katanya sambil meminum Lemon tea nya.

Wayara memutar bola matanya malas "Udah segini doang? Lo katanya mau ngomong penting?!"

"Hehe i-iya segitu doang abis gue ngerasa aneh aja sama sikap jisna, besok-besok lo perhatiin deh dia pasti aneh!"

"Hmm"

"Yaudah sekarang lo mau pulang?" tanya Syila mengalihkan pembicaraan.

"Hmm"

"Abisin dulu jusnya!" peringat Syila sambil melihat jus jambu yang masih utuh.

"Hmm" Wayara yang baru sadar langsung saja meminum kandass jus itu dan membersihkan mulutnya yang kotor menggunakan tangan.

Namun Syila langsung menghentikan nya "Heh! Kotor jangan pake tangan! Pake ini aja nih!" kata Syila menyodorkan tisu dari tasnya.

Wayara menerimanya dan mengelap mulutnya.

"Ayok way! Gue aja yang bayar ya?" Tawar Syila menggandeng tangan wayara.

"Iya tengks ya"

"Ga masalah"

Syila melepaskan tautan tanganya ketika sudah sampai dikasir dan mengeluarkan uang merah selembar.

LAST BREATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang