16.

4.7K 266 2
                                    

Wayara diam, sedangkan Jisna hanya bergelut dengan pikiran nya. Entah memikirkan apa.

***

"Wayara.."

Seseorang memanggil wayara dari arah belakang, dan Wayara langsung menolehkan kepalanya ke belakang.

"...Hah?"

Itu Jean, perlahan Jean pun menghampiri Wayara yang masih menatapnya dengan polos.

"Wayara"

"Iya apaan sih?"

Jean diam, dan menatap manik Wayara dalam. Jelas ada kerinduan didalam matanya sana. Jujur dia sangat merindukan gadisnya yang dulu, gadisnya yang selalu ada didekatnya, gadisnya yang selalu membawakan bekal makanan setiap pagi, gadisnya yang selalu memberikan handuk kecil dan sebotol air minum aqua saat dirinya habis main bola dilapangan. Jean merindukan Wayara yang dulu, Namun keadaan memaksanya untuk membuat Wayara membencinya, sangat benci.

"Heh! Gila lo ya? Apaan bego?? Cepetan nihh, gue mau ke kelas! Udah ada pak anwar soalnya" kata-kata Wayara membuyarkan pikiran Jean.

Dan sontak saja, Jean pergi meninggalkan Wayara yang kini menimbulkan gejolak amarah didadanya.

"GILA, Tu orang!" maki Wayara, namun seketika matanya mengingat nama yang tertera di name tag lelaki itu.

Jeanxe Cerlizh

"Oh... Jadi itu yang namanya jean? Mayan sih cakep, tapi gedeg banget ah. Terlalu gimana-gimana gitu orangnya, terus juga kek tampang tablo" bisik Wayara dalam pikiran nya.

Wayara langsung melanjutkan jalan nya lagi, dengan lari terbirit-birit. Karena dia hanya izin ke kamar mandi oleh Pak anwar.

Dan pak anwar itu merupakan guru killer yang paling datar sedatar-datarnya.

***

Sepulang sekolah, Wayara memutuskan untuk ke RS tempat Adiknya syila dirawat bersama Jisna.

Karena jisna tidak membawa motor, akhirnya mereka memutuskan untuk menaik taksi ke sana.

"Wayara... Gue pengen nanya deh"

"Nanya apa?"

Jisna menarik nafas dan berbicara lagi.

"Huft... Gue pengen nanya, kalo misalnya dulu itu kehidupan lo disana kayak gimana?"

Pertanyaan jisna membuat Wayara terdiam.

"Yah... Biasa aja sih kayak disini. Makan tidur mandi sama bernafas"

"Iyalah woii, hahaha"

"Hahaha"

Wayara tertawa, sedangkan jisna langsung berhenti dan bertanya lagi.

"Alur novelnya tentang gue gimana way? Secakep apa suami gue? Tinggi gaa, mancung gitu hidungnya? Atau putih gak dia?"

Wayara terdiam. Menatap kosong kearah depan

"Wayara?... Lo kenapa"

"Hah... Engga kok, ga papa hanya aja..." dinovel lo bakal mati jis.

"Apa?? Hanya aja apaan? Jodoh gue jelek ya, jadinya lo ga tega deh ngasih tau ke guenya... Hehehe gak apa apa kok way, kasih tau aja ke gue, lagian gue gak bakal marah kok sama lo. Asal jodoh gue setia aja, udah seneng banget kok gue"

"Em... Maaf jisna, di Novel... Lo bakal $%#&"

"Hah? Apaan, bakal apaan? Suara lo gak kedengeran gitu. Kayak ngedengung dikuping gue"

"Mati... Lo bakal mati sebelum ketemu sama jodoh lo" jelas wayara yang membuat jisna bungkam.

"Mati... Gue bakal mati? Mati muda, hahaha yaudahlah, gue bisa apa? Toh semua udah ditentuin authornya ini kan terima aja kalo gitu, hehehe"

Wayara hanya diam, menatap miris ke  arah jisna. Dan juga berusaha berfikir keras agar bisa merubah isi alur novelnya.

Perhatian!

Guys maaf banget yaw kalo up dikit² mulu, dan makasih buat kalian yg udah menambahkan cerita ini ke readingbook kaliann... Apalagi yang udah baca dan khususnya Vote nya.

Aku jarang up karena sekolah offline, dan mulai hari ini daring lagi. Insyaallah nanti kedepan nya bakalan up terus per minggunya! Jadi sabar yaaw.

Oiya kalo nemu plagiat, bisa kirim pesan aja ke aku. Dan urusan selanjutnya biar aku aja yang turun tangan. Okeee???

Bisa dimengertii?? Good! Kalian pinter!.

Tanggal publish : Jum'at 4 februari 2021

LAST BREATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang