LAST BREATH [END]

31

Selamat membaca
Jangan lupa vote & komen

🔥🔥Warning! Part ini mengandung kata-kata kasar dan mengumpat. Mohon bijak dalam membaca cerita🔥🔥

_

Last breath
_

***

"Semoga berhasil!"

Itulah kata-kata Cikal beberapa hari lalu yang masih Wayara ingat saat ini.

Disinilah Wayara, sedang tersenyum manis sambil menatap Andreas dibangku taman sekolah.

Andreas yang ditatap begitu seketika merinding dibuatnya. "Kenapa lo?!" sinisnya

Wayara makin melebarkan senyuman nya, dia hanya menggeleng dan menjawab "Gapapa kok"

Andreas mendegus kesal, pasalnya sudah genap seminggu ini Wayara selalu mengikutinya kemana-mana bahkan menempeli nya seperti cacing kepanasan.

Ada apa sih sebenernya? Kenapa sifat Wayara berubah drastis. Yang biasanya ketus dan jutek  namun sekarang malah memberinya senyuman manis setiap saat. Bahkan bukan hanya itu saja, selama 6 hari ini Wayara selalu memberinya bekal makanan yang ber emoticon Love yang membuat Andreas bergidig ngeri melihatnya.

Tanpa berkata-kata Andreas pun mulai menjalankan aksinya untuk membohongi Wayara agar dirinya bisa melarikan diri

"Gue haus, bisa tolong beliin air mineral yang dingin gak?" kata Andreas dengan ekspresi dibuat-buat

Wayara tersenyum, tangan nya langsung membuka tas jinjing yang selalu dia bawa kemana-mana.

"Gausah beli, ini aku udah bawa kok buat kamu" katanya memberikan sebotol aqua yang dingin.

Andreas mengeratkan rahangnya "Gausah ngomong aku kamu anjir! Jijik. Terus juga lo mau buat gue sakit Hahh?! Gue alergi air dingin!" ketusnya bersedekap dada.

Wayara menatap polos ke arah Andreas "Lohh kamu alergi air dingin? Kok aku gatau"

"Ya karena elo bego!"

Wayara mencebik "Kamu kenapa sih ngatain aku bego mulu, padahal aku kan pinter!"

Andreas hanya terdiam. Dan mencari-cari alasan agar bisa melarikan diri dari Wayara

"Em.. Wayara" panggil Andreas berusaha lembut

Wayara menatap Andreas dengan tatapan tidak percaya "Kamu nyebut nama aku?" katanya berbinar

Andreas berdehem "Gue boleh minta tolong gak?"

Wayara mengangguk mantap "Boleh boleh!! Minta tolong apa jay?"

Andreas menggelap "Gue udah sering bilang jangan panggil jay! Ngeyel banget sih lo!" marah Andreas

Wayara menunduk "Maafin aku... Tapi Jay itu nama kesayangan aku ke kamu, kalo kamu gak suka bisa aku ganti Andre aja" tuturnya

"Gausah panggil gue pake nama kesayangan gitu! Nanti kalo ada yang denger bisa salah paham"

Wayara tersenyum "Gapapa sih, emangnya kenapa kalo mereka salah paham? Gapapa kan"

Andreas menahan amarah mendengar ucapan agar tidak menabok wajah Wayara yang begitu menyebalkan itu "Tapi gue risihh dipanggil begituan sama lo. Kita ini bukan siapa-siapa. Yakali punya nama kesayangan"

"Yaudah kita pacaran aja yuk!" ajak Wayara polos

Andreas mendelik kesal "Stres lo!" makinya dan pergi meninggalkan Wayara yang sedang menatap sendu ke arahnya.