25

2.8K 168 7
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote & komen

_

~Last Breath~

***

Wayara sedang terduduk dibalkon kamarnya. Dia masih terbayang-bayang wajah Syila yang menatap benci ke arah wayara.

"Satu yang harus lo tau. Sekali gue membenci, gak akan ada jalan untuk memaafkan, gue pergi. Dan gue bukan lagi sahabat lo, kita orang asing"

"Maaf... Gue gak bermaksud ngebohongin elo, gue cuma takut kalo elo bakal ngejauh dari gue... Dan benar kan? Apa yang gue takutin terjadi, lo gak nerima gue" lirih Wayara sendu.

"Pembohong!"

"Iya bener kata lo... Gue pembohong"

Wayara merasa kecewa kepada dirinya sendiri. Entah mengapa dia tiba-tiba merasa rindu pada saat dia hidup menjadi keylana.

Dia rindu ibunya, ayahnya. Apakabar mereka disana?

"Gue harus apa besok?" tanyanya pada diri sendiri.

"Gue harus berlagak kayak biasanya kah? Atau pura-pura gak kenal aja?"

"Huft... Gue malu sama Syila" sesal Wayara memeluk dirinya dari angin malam yang mematikan.

Tok tok tok

"Wayaraaa!! Buka pintunya"

Suara dari depan kamarnya seketika membuat Wayara tersadar dari lamunannya.

"Iyaa sebentarr" balasnya dan membuka pintu.

Ceklek

"Ck, Lama banget lo! Dipanggilin dari tadi, gue kirain mati eh ternyata masih hidup, huh!" gerutu Thala.

"Kenapa?" tanya Wayara to the point.

Thala menyipitkan matanya "Lo abis nangis?" tanya thala ketika melihat mata Wayara yang sembab.

"Engga. Abis tidur"

"Cih! Emang dikira gue orang bego?! Gak tau abis nangis, gak tau abis bangun tidur! Lagian juga tinggal jawab jujur apa susahnya sih. Emang lo nangis kenapa?" tanya Thala tulus. Karena biar pun Wayara adik angkatnya, namun tetap saja. Kakak mana sih yang membiarkan adiknya ditangisi oleh orang lain?

Wayara terdiam, percuma berkata kepada Thala. Pastinya gak akan peduli orang kayak Thala mah.

"Dahlah bodo, mau abis nangis kek lo disakitin cowo atau sahabat lo. Gue gak peduli, lagian elo siapa? Perlu banget gitu gue peduliin. Beban!" hina Thala.

"Kenapa kak Thala cari Wayara?" tanya Wayara lagi tanpa memedulikan ocehan Thala.

"Dipanggil si erfan sama bunda diruang tengah! Mereka udah pulang, tapi sayangnya orang pertama yang diinget dirumah ini. Cuma elo! Anak pungut"

"Oh iya kak, makasih udah kasih tau Wayara"

Wayara berusaha menahan rasa marah dan rasa sesaknya saat mendengar omongan Thala. Bahkan suara Wayara sedikit bergetar karena menahan nangis. Thala terpaku untuk yang pertama kalinya, dia mendengar suara Wayara yang sepertinya menahan nangis itu rasanya seperti ada yang aneh.

"L-lo... Ada masalah?" tanya Thala pelan.

Wayara tersenyum. Berusaha mati-matian menahan getaran sesak dihatinya "Engga kak" ucapnya bohong.

"Oh, yaudah buruan kebawah" tutur Thala canggung dan berlalu dari sana. Namun tangannya dicekal oleh Wayara.

Wayara tersenyum "Makasih kak, way bener-bener berterimakasih karena udah ngerasain gimana rasanya dikhawatirin sosok kakak. Yaa meskipun pada kenyataan sebenernya Wayara hanya orang asing" tuturnya merasa sesak dan pergi dengan tenang dari sana. Meninggalkan Thala yang masih terpaku ditempatnya.

LAST BREATH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang