foto nya emamg burem
makasih yang udah mampir ke au guah😩♡
Narana diam tak fokus memperhatikan pelajaran biologi yang tengah Bu Keyra jelaskan di depan. Pikirannya masih pada perkataan Mayang.
Narana menghela nafas gusar, ia ingin cepat cepat pulang dan bertemu ayahnya.
"Nara, perhatiin bu Keyra. Melamun terus.." Jenderal menepuk tangan Narana yang bebas diatas meja.
"Kenapa sih? Mayang?" Nama Mayang yang tersemat dalam pertanyaan Jenderal itu semakin membuat perasaannya semakin gundah.
"Aku dalam bahaya Jen!" Narana berseru pelan, cemas. Wajahnya pucat, pupil matanya seakan mengantarkan isyarat bahwa ia membutuhkan pertolongan.
"Kenapa Nara?"
"Aku punya masalah besar, Jenderal.." Narana berucap lirih, khawatir, cemas, semuanya.
"Cerita," Jenderal menyandarkan punggung nya, menatap lamat gadis itu.
"Rumah aku!" Narana refleks berdiri, memekik tertahan—sadar kembali saat suara bu Keyra tertangkap indra pendengar nya.
"Narana, mimpi apa kamu?" Semua mata menuju pada Narana, penjelasan bu Keyra terhenti.
"Eh? Anu—" Narana menginjak kaki Jenderal, menyuruh laki-laki itu agar membantu nya.
"Apa?" Bu Keyra bersedekap dada, mendelik tajam pada Narana.
"Nggak apa apa bu, maaf.." Narana tersenyum kikuk, walau dalam hati sudah misuh misuh menyumpahi Jenderal yang sibuk mengusap kakinya.
"Awas ya, Narana. Kalau sudah peringatan kedua saya beri hadiah." Bu Keyra geleng geleng sembari berdecak, mulai menjelaskan lagi.
"Hahh!" Narana menghela nafas, menatap Jenderal sekilas sembari mendengus kesal.
Gadis itu melamun lagi, sampai pelajaran bu Keyra selesai. Bahkan sampai bel pulang berbunyi.
"Jen, lo bobo tempat gue kan?"
"Yok balik!" Bahkan saat Jeovan sudah datang menghampiri Jenderal, mengajak laki-laki itu pulang bersama. Narana masih sibuk pada pikiran nya.
"Nara ngga pulang?" Jenderal menepuk pundak gadis itu, ia sudah hendak pergi bersama Jeovan.
"Iya, Jenderal. Hati hati dijalan ya.." Narana melambaikan tangannya, menghela nafas frustrasi. Merapihkan buku dan alat tulisnya.
"Ey, dia kenapa?" Jeovan menyenggol lengan Jenderal, bertanya setelah mereka keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal
Teen Fiction{ Angst-Hurt } { Lokal-Teen } { Jeno Lee from NCT } Hanya sepotong kisah sang pemilik senyuman terbaik; Jenderal. ❝𝙹𝚎𝚗𝚍𝚎𝚛𝚊𝚕 𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚗𝚝𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚕𝚞𝚔𝚊, 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚙𝚞𝚣𝚣𝚕𝚎 𝚈𝚊�...