fisik dan mental

349 33 1
                                    

Yang ngga absen berarti setuju buat cerita ini sad end.

Tulis tiga tanta tertinggi perbiasan di hati kelean pada.

Aku? Jaehyun, Jeno, Jungwoo. 😗

***

❝Bukannya bahagia, kenapa Jenderal malah dapet yang lebih menyakitkan tuhan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Bukannya bahagia, kenapa Jenderal malah dapet yang lebih menyakitkan tuhan?

Yang lebih membuatnya Jenderal semakin rusak?❞

Tubuh Jenderal yang panas, yang terbalut dua selimut tebal itu akhirnya berhenti bergetar. Kepala laki-laki itu sudah dibalut dengan perban yang baru, kakinya yang berdarah sudah di bersihkan.

Jeovan menatap sendu sosoknya, sosok yang ia biarkan pulang kembali kedalam neraka. Ini semua salahnya.

Laki-laki yang menemukan tubuh tak berdaya Jenderal di pinggir jalan, tanpa pikir panjang membawa ke panti jompo tempat bunda Ana tinggal.

Kata perawat panti jompo Jenderal tak boleh berlama lama diluar pengawasan dokter ahli, entah apalah maksudnya tapi benturan kepala itu benar benar berakibat fatal pada penglihatan nya.

"Bunda.." Lirihnya.

Perlahan mata yang tertutup itu terbuka, dengan panggilan lirihnya untuk sang bunda pelan pelan mata buram Jenderal memanas.

"Mau bunda.."

Air matanya mengucur menetes pada bantal yang ia tiduri. Rasa sakit yang menyelimuti tubuhnya juga hatinya dapat ia lupakan sejenak untuk saat ini, keinginan nya untuk mendapatkan sebuah pelukan dari bundanya belum terkabulkan.

"Jenderal.." Jeovan mendekat, mengusap dahi Jenderal yang basah akan keringat.

"Bunda.., Jenderal mau peluk.." Matanya yang buram, telinganya yang tak lagi menggunakan hearing aid memperburuk segalanya.

"Ini Jeovan, lo ngga lihat Jen?"

"Bunda, ayah jahat sama Jenderal.."

Kenapa laki-laki malang ini harus diberikan rasa sakit sebanyak ini dalam waktu bersamaan?

Padahal masih banyak sekali orang diluar sana yang sehat yang bisa sesekali merasakan sakit.

Dan seperti tuhan tak sayang padanya, laki-laki ini dihujami segala macam rasa sakit.

"Jenderal sakit, bunda.." Matanya yang menatap entah kenapa itu terus mengeluarkan air mata. Dengan seluruh ucapannya yang lirih, ia menumpahkan rasa sakitnya pada sosok yang ia kira adalah bunda.

JenderalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang