pemilik taman bunga

219 25 0
                                    


mampir sini Jay Park lokal au juga otw debuttt♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mampir sini Jay Park lokal au juga otw debuttt♡

Mama
Ma, bisa bantu Nara ngga?
Pulang sebentar aja

Narana
Apa?
Mama sibuk
Lagi pula udah mama bilang jangan hubungi lagi

Mama
Ini mendesak ma..
Rumah Nara mau di hancurin..

Narana menghela nafas, sesekali melirik isi chat nya dengan sang ibu, berharap dibaca maupun di balas.

"Ayah, jangan nonton terus. Makan dulu.." Pikiran nya tak bisa berhenti untuk memikirkan hal negatif membuat hatinya gundah.

Sebentar lagi pasti Mayang akan datang bersama jejeran mobil hitam di belakangnya.

Dirinya tak bisa untuk menatap jendela terus menerus, ia harus memiliki persiapan untuk membantah dan melawan.

Bunga bunga yang sudah bermekaran sejak lama menjadi salah satu objek yang tertangkap mata Narana.

"Katanya rumah itu bakal di gusur ya? Diganti sama rumah bagus kaya di sisi sisinya."

"Tapi yang punya nolak, dih, udah jelek gitu masih aja ditempatin ya?" Rumah jelek berpagar coklat yang dipenuhi berbagai macam bunga itu miliknya.

"Lo kerja karena masalah rumah lo mau di gusur itu?" Rumah buruk ini memang hendak ini hendak dihancurkan bukan digusur.

Ia masih boleh tinggal disini, dengan rumah ini yang sudah di perbaiki seperti model di sebelahnya. Tentu dengan biaya yang tak sanggup Narana penuhi.

Ayahnya masih sibuk menonton televisi sembari berbaring di ruang tengah. Lagi lagi gadis itu menghela nafas gusar, suara mobil sudah mulai terdengar.

Gadis itu meremas jari, ia masih memiliki harapan. Tabungan yang selama ini ia kumpulkan mungkin akan cukup menyewa kontrakan baru atau kosan yang cukup besar.

Narana tak lagi menatap jendela, ia sudah bangkit berdiri. Ketukan pintu tak sabaran sudah menunggu nya.

"Ayah, jangan keluar ya!" Narana meneguk saliva nya, membuka pintu perlahan.

"Astaga lihat lihat! Tikus ini berani keluar!" Mayang tersenyum lebar.

"Udah makan malam Narana?" Senyum khas medusa itu benar benar mengerikan. Mata Narana bergulir melihat sekitar rumahnya.

"Lo mau apa hah?" Sentak Narana dengan suara bergetar.

Mayang Sri Rahayu, ayahnya lah yang memiliki kompleks ini. Kompleks yang akan dia buat semegah megah nya. Tanpa ada rumah jelek miliknya, seluruh tanah ini sudah dia beli dengan harga brilian.

JenderalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang