Bab 04. Sorry Nadine

49 46 22
                                    

。♡ 15 Februari 2022 ♡。

WARNING!!!

JANGAN PLAGIAT CERITA INI!!

JANGAN BACA KALAU UNTUK DIPLAGIAT!

Assalamualaikum teman teman semua

Kalian siap untuk meramaikan kolom komentar?

Harus ramai ya! Supaya aku bertambah semangat untuk update! Hehehe love you guys!

Kalian sudah vote belum? Kalau belum, vote dulu yuk!

Kalian dari daerah mana saja? Komen dong!

Kemarin kan hari valentine, gimana hari valentine kalian? Komen dong!

Kalian pada punya ayang engga nih? Komen dong!

Jangan pernah bosan untuk terus mendukung karya Ajarkan Aku, ya!

Aku sayang kalian semua💜

➷➷➷➷

A.J.A.R.K.A.N A.K.U

"ada 2 hal tentang cinta yaitu, menjaga atau merelakan, melindungi atau mengikhlaskan"

.....

Oh mengapa harus kulihat kau dengan dirinya.
Terluka tapi tak berdarah.

🎼Ajarkan Aku - Arvian Dwi🎧

--------------------------------------------

HAPPY READING -!!

O4. Sorry Nadine

Matahari sedikit demi sedikit muncul dibagian timur, berarti menandakan pagi hari akan tiba.

Sekarang tepat pukul 06:30 pagi, di mana orang orang bergegas bangun dan bersiap-siap untuk pergi bekerja, pergi sekolah, dan pergi ke pasar, tanpa terkecuali.

Di luar, tepatnya di jalan raya juga sudah banyak kendaraan seperti mobil, motor, becak, mobil angkot, sepeda, mobil truk, mobil tangki, dan mobil-mobil lainnya.

Di sini, di rumah Nadine. Nadine sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah sudah mandi dan berpakaian rapi, Nadine segera pergi keluar kamar dan menuruni tangga.

Di bawah, Nadine melihat Ayahnya sedang merapikan meja untuk makan mereka, Nadine lalu menghampiri Ayahnya.

"Ayah!" panggil Nadine, Ayahnya langsung menoleh kearah Nadine.

"Eh? Anak Ayah sudah rapi?" Nadine mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Ayahnya .

"Yasudah, kita makan dulu, ya, Nak. Nanti Ayah akan antarkan kamu ke sekolah." ucap Ayah Nadine sambil menarik kursi dan duduk di kursi itu.

Nadine pun melakukan hal yang sama.

Nadine menoleh ke Ayahnya. "Memang Ayah ngga kerja?".

Ayah Nadine tersenyum sambil mengelus surai rambut Nadine. "Ayah bekerja, Nak. Tapi Ayah ingin mengantarkan kamu ke sekolah. Ayah kasihan melihatmu naik angkot untuk berangkat ke sekolah, Ayah merasa gagal menjadi Ayah yang terbaik untukmu.".

Tolong Ajarkan Aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang