Bab 10. Kenapa dia?

28 21 2
                                    

。♡ 18 Februari 2022 ♡。

WARNING!!!

JANGAN PLAGIAT CERITA INI!!

JANGAN BACA KALAU UNTUK DIPLAGIAT!

Assalamualaikum teman teman semua

Kalian siap untuk meramaikan kolom komentar?

Harus ramai ya! Supaya aku bertambah semangat untuk update! Hehehe love you guys!

Kalian sudah vote belum? Kalau belum, vote dulu yuk!

Kalian udah pada tidur belum? Komen dong! Kalau belum, tidur sekarang yuk, ngga baik begadang:).

Pilih EXO atau NCT? Komen dong!

Pilih novel atau tiket konser? Komen sini!!

Jangan pernah bosan untuk terus mendukung karya Ajarkan Aku, ya!

Aku sayang kalian semua💜

➷➷➷➷

A.J.A.R.K.A.N  A.K.U

"Cinta memang datang secara tiba-tiba, tapi cinta tak bisa dipaksakan"

.....

Ajarkan aku cara tuk melupakanmu.
Bila membencimu tak pernah cukup 'tuk hilangkan kamu.
Ajarkan aku, sebelum merusak ke dalam-dalamnya.
Sebelum aku trauma.
Mencintai (Mencintai).
Mencintai.
Mencintai sosok yang baru lagi.

🎼Ajarkan Aku - Arvian Dwi🎧

--------------------------------------------

HAPPY READING -!!

1O. Kenapa dia?

Ini adalah hari Senin. Nadine kembali ke sekolah setelah cuti sehari. Karena sekarang ada upacara, ia datang lebih awal dibandingkan hari-hari lainnya.

Nadine telah bersiap-siap dengan seragamnya, tak lupa ia membawa topi supaya tidak dihukum saat upacara nanti.

Lalu ia turun ke bawah untuk sarapan, saat sudah selesai, ia diantarkan ke sekolah oleh Ayahnya.

➷➷➷➷

Di sisi lain, Shaka sudah bangun dan juga mandi. Ia sekarang sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Biasanya ia jarang bangun pagi, tapi kali ini tidak, ada angin apa yang membuat ia bangun pagi tanpa dibangunkan oleh Mamanya?

Biasanya walaupun ia sudah pasang alarm, ia takkan bangun bila bukan Mamanya yang membangunkan, tapi kali ini beda lagi.

Setelah selesai bersiap-siap, Shaka turun ke bawah. Lalu saat di bawah, ia melihat Adiknya, Papanya serta Mamanya sudah berkumpul di meja makan.

Lalu ia menghampiri mereka.

"Morning, Pa, Ma Dek." sapa Shaka kepada keluarganya.

"Morning, Bang." sapa balik mereka.

"Abang sudah bangun? Tumben banget." kata Mamanya.

"Bangun pagi salah, bangun siang apalagi, serba salah Abang tuh." Shaka mendengus sebal, sambil menarik kursi lalu duduk di kursi.

"Abang udah dapat hidayah, ya?" celetuk pria yang mungkin umurnya lebih muda dibandingkan Shaka.

Tolong Ajarkan Aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang