Bab 12. Hanya virtual

24 18 16
                                    

。♡ 20 Februari 2022 ♡。

WARNING!!!

JANGAN PLAGIAT CERITA INI!!

JANGAN BACA KALAU UNTUK DIPLAGIAT!

Assalamualaikum teman teman semua

Kalian siap untuk meramaikan kolom komentar?

Harus ramai ya! Supaya aku bertambah semangat untuk update! Hehehe love you guys!

Kalian sudah vote belum? Kalau belum, vote dulu yuk!

Di BTS kalian biasnya siapa nih? Komen dong!

Kalian suka Kpop atau Anime? Komen sini!

Kalian pilih drakor atau drachin? Komen, yuk!

Jangan pernah bosan untuk terus mendukung karya Ajarkan Aku, ya!

Aku sayang kalian semua💜

➷➷➷➷

A.J.A.R.K.A.N  A.K.U

"Kini aku sadar, kalau aku hanyalah virtualmu, sedangkan dia kenyataanmu"

.....

Kau tak pernah mengeluh.
Disaat ku terpuruk.
Dan kau selalu tegar.
Menjalani hidup ini.

🎼Tetap Disini - Tri Suaka🎧

--------------------------------------------

HAPPY READING -!!

12. Hanya virtual

Setelah sehari libur, karena tanggal merah. Pada hari ini, semua orang kembali melakukan aktifitas mereka. Ada yang pergi ke sekolah, bekerja, dan lain sebagainya.

Di sebuah ruangan, tepatnya sebuah kamar. Ada seorang pria remaja sedang tertidur pulas dengan selimut, yang hampir menyelimuti seluruh tubuhnya. Pria itu yang tak lain adalah Arshaka Virendra Armagan.

Ceklet....!

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya. Ia berjalan menghampiri Shaka yang masih tertidur.

"Nak, bangun yuk, nanti telat sekolahnya." tuturnya sambil menggoyangkan badan Shaka.

Ia menghela napas panjang, kemudian berjalan kearah jendela.

Srekk....! Ia membuka tirai jendela dan sinar matahari pun langsung menyoroti kearah jendela itu.

Karena merasa silau oleh sinar matahari, tidur Shaka pun terganggu.

"eumhhh..." lenguh Shaka sambil membuka matanya perlahan-lahan. Lalu ia mengucek matanya, dan melihat ada wanita paruh baya yang tak lain adalah Mamanya.

Ia lalu bangun di atas kasur. "Mama." panggilnya dengan suara khas orang bangun tidur.

Mamanya menoleh, lalu tersenyum. "Sudah bangun, Bang? Cepat mandi terus ke bawah."

Shaka mengangguk, dengan malas ia bangun dari kasurnya, lalu berjalan ke kamar mandi, sambil mengambil handuk di jemuran yang berukuran kecil.

Mama Shaka hanya menggeleng saja, kemudian ia berjalan keluar kamar Shaka, tak lupa menutup pintu kamarnya.

Tolong Ajarkan Aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang