Bab 06. Duh, dadaku

40 41 23
                                    

。♡ 16 Februari 2022 ♡。

WARNING!!!

JANGAN PLAGIAT CERITA INI!!

JANGAN BACA KALAU UNTUK DIPLAGIAT!

Assalamualaikum teman teman semua

Kalian siap untuk meramaikan kolom komentar?

Harus ramai ya! Supaya aku bertambah semangat untuk update! Hehehe love you guys!

Kalian sudah vote belum? Kalau belum, vote dulu yuk!

Kalian sudah pada makan belum nih? Komen dong!

Kalian sekarang pada sekolah nih? Atau daring, karena ada omikron? Komen dong!

Kalian pada punya tiktok ngga nih? Komen dong!

Jangan pernah bosan untuk terus mendukung karya Ajarkan Aku, ya!

Aku sayang kalian semua💜

➷➷➷➷

A.J.A.R.K.A.N A.K.U

"cinta memang bisa memiliki, tapi cinta juga bisa merelakan"

.....

Awal pertemuan kau sangat peka padaku, dan itu dulu.
Rasa yang terlanjur dalam, kau buatku semakin bodoh.

🎼Ajarkan Aku - Arvian Dwi🎧

--------------------------------------------

HAPPY READING -!!

O6. Duh, dadaku

Hari ini, Matahari telah terbit dari timur, menandakan pagi hari telah tiba. Di pagi hari, biasanya orang-orang pada pergi bekerja, pergi berladang, pergi sekolah, pergi berbelanja, dan lain-lainnya.

Sama seperti di sini. Seorang wanita yang cantik, tengah tertidur pulas dengan selimut menutupi tubuhnya, ia adalah Nadine. Nadine masih tertidur dengan posisi lurus, bak putri tidur. Tapi Nadine tidur tanpa ada pergerakan sama sekali, mirip seperti orang yang tak bernyawa.

Tok...! Tok...! Tok....! Ketukan pintu pun terdengar, suara yang sangat dihindarkan oleh semua orang, apalagi bagi orang-orang yang suka tidur. Ketukan itu seperti suara malaikat maut, yang berarti kalau dia harus bangun atau tidur selamanya, kan tidak lucu kalau bangun-bangun sudah ada di alam lain.

Tok...! Tok...! Tok....! Suara ketukan itu terdengar lagi, ini ketukan yang kedua kalinya, dan ini seperti sebuah peringatan, kalau kamu tidak bangun, kamu pasti akan berpindah alam! alam akhirat maksudnya. Tapi Nadine tetap bergeming, dan masih terlelap dengan nyenyak, mungkin mimpinya terlalu indah, sampai membuat Nadine tak ingin bangun.

Ceklet....! Karena tak ada jawaban dari dalam. Akhirnya pintu pun terbuka, menampilkan seorang laki-laki paruh baya, yang mungkin berusia 40 tahunan.

Ia berjalan mengarah ke jendela yang masih tertutup.

Sreekkk....! Ia kemudian membuka tirai jendela, dan sinar matahari pun menyoroti ke bagian jendela itu.

Tolong Ajarkan Aku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang