VIII. Time to make up

383 51 0
                                        

Happy Reading

.

.

.

Ting tong... Ting tong...

Bel pintu apartement nya berbunyi, Sakura pun membuka pintunya. Ternyata seorang gadis blonde yang bertamu.

"Hai forehead"

"Ino? Ada apa?"

"Ishh pake nanya lagi, tentu saja membantu mu" Ujarnya lalu masuk ke dalam kediaman Sakura tanpa permisi.

"Membantu ku untuk?"

Ceklek..

"Kau bilang nanti malam ada acara penting, busana mu harus memukau sayang"

"Oohh itu, aku bisa bersiap sendiri pig. Tak perlu repot-repot"

"Hah... Kau ini, dengar ya acara itu pasti sangat besar. Kau akan bertemu seluruh miliarder di Negara Jepang, jadi tolong jangan disepelekan okay? Kau ini bagaimana sih, kau yang diundang tapi kau juga yang santai. Sedangakan aku di sini sangat bersemangat"

"Ino dengar, aku sudah bilang bukan? Aku hanya diundang oleh teman ku untuk menemaninya(?) Tidak ada yang spesial dari itu. Ah apapun itu yang jelas aku bukan orang penting di sana. Jadi jangan berlebihan"

"Aku tidak peduli, sahabat ku harus menjadi sorotan di sana. Siapa tau kau akan bertemu pangeran mu(?)"

"Huh, dasar gila"

"Sudah sudah... Mending sekarang kau mandi, lihat ini sudah jam 7 malam. Bagaimana bisa seorang gadis hanya bersiap selama 1 jam?!"

Ino mendorong Sakura sampai ke kamar mandi lalu bersiap-siap untuk mendandani sahabat pink nya nanti.

"Oh forehead... Beruntungnya dirimu mempunyai teman seorang model seperti ku" Gumamnya sombong sambil mengibaskan surai panjangnya.

Baru ingin membuka lemari, terdengar bunyi ponselnya dari dalam tas yang ia bawa. Tertera nama seseorang di sana, langsung saja ia angkat.

"...."

"Iya kau tenang saja, pasti berhasil"

"......"

"Oh god... Aku ingin sekali menampar mu sekarang. Sudahlah percaya pada ku"

"....."

"Yeah.. Sama-sama"

.

.

.

"Pig? Kau masih di sini?"

Sakura keluar dari kamar mandi dengan baju handuknya. Ia terheran-heran melihat kamarnya yang sepi, bukankah tadinya ada kucing garong di sini?

Menaikan bahunya acuh Sakura pun lebih memilih pergi ke meja riasnya untuk memakai skincare sebelum memakai makeup nanti.

Tak sengaja ia menjatuhkan tutup serumnya ke lantai. Ia pun memundurkan kursi meja riasnya lalu mulai membungkuk untuk mengambilnya. Kembali ke posisi normal sampai...

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang