X. Beautiful

436 57 2
                                    

ooOoo

Happy Reading

.

.

.

"Naruto!!!" Panggilnya dengan nada marah. Ternyata seorang Naruto Uzumaki lah yang menyeretnya tadi. Sekarang mereka berada di tempat yang tak begitu ramai, Naruto menghentikan langkahnya begitu mendengar amukan Sakura

"Hai S-sakura-chan" Sapanya dengan wajah tampa dosa minta diinjak.

"Bisa lepaskan tangan ku? Cengkraman mu terlalu erat"

"Ah, maaf" Naruto melepaskan tangan Sakura dan benar saja, terdapat tanda kemerahan di sana. Ada apa dengan dirinya?

"Eekhmm... Maaf, maksud ku mungkin aku terlalu bersemangat. Apa aku menyakiti mu?" Gagapnya lalu meraih tangan Sakura.

Sakura terbelalak kala pria berambut pirang itu meniup halus tangannya yang memerah karna ulah orang di depannya.

"Hei.. Aku tak apa, dan..."

BLETAK!!

"Itai!!! Sakit Sakura-chan... Kenapa kau memukul ku-ttebayo??" Sambil mengusap kepalanya yang berdenyut akibat jitakan maut gadis menggemaskan di depannya.

"Kemana saja kau?!! Aku mencari mu bodoh, kau yang memaksa ku kemari tapi malah kau sendiri yang ngilang"

"Ano... Baiklah aku minta maaf, perut ku sakit karna..."

"Jangan bilang karna kau makan ramen jumbo ekstra pedas itu lagi"

Naruto mengangguk.

"Ssshh... Baiklah-baiklah, maafkan aku. Aku tak akan mengulanginya lagi-ttebayo" Ringkisnya merasakan jeweran dasyat Sakura.

Sakura bersedekap dada, membuang wajahnya ke arah lain. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca.

Setelahnya ia terkagetkan dengan pelukan yang diberikan Naruto. Namun tak lama kemudian Sakura membalas pelukan itu.

"Aku merindukan mu" Ujar Naruto

"Hmmm" Gumam Sakura, lalu melepas pelukannya.

"Lama tak jumpa, Naruto"

"Aa, kau benar" Naruto sedikit kikuk ketika Sakura menormalkan kembali posisi mereka, ih kan pengen lama-lama:(

"Kau tambah tinggi saja hahaha, bagaimana dengan ku? Apa kau melihat ada perubahan?" Pipinya sedikit memerah mengatakan itu.

"Tidak, Sakura-chan tak berubah. Tetap manis seperti dulu-ttebayo" Jawabnya sambil mengacungkan jempol.

Sakura mengeluarkan wajah kecewanya mendengar itu. Ia pikir dirinya akan dibilang tambah cantik atau feminim lagi. Dasar tidak peka.

"Ngomong-ngomong Sakura-chan, kau kenal dengan pria raven tadi?"

"A-ahh.. itu, tidak kenal" Gugupnya, entahlah mengingat pria tadi ia kembali berdebar.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang