XII. dr. Sakura?

459 63 9
                                    

Happy Reading

.

.

.


Ia membuka matanya perlahan, berusaha untuk menormalkan cahaya yang memasuki penglihatannya sampai menyadari bahwa dirinya berada di dalam ruangan yang serba putih. Bodoh, bukan akhirat melainkan rumah sakit. Bau obat-obatan menghampiri indra penciumannya, dalam hati ia bersykur masih diberi kesempatan untuk hidup. Mungkin setelah ini ia akan pergi ke gereja.

Hidup?! Sungguh rasanya ini benar-benar keajaiban. Yang ada dipikirannya adalah mobil yang ditabrak truk besar lalu terpental jauh dan berguling-guling di jalanan bahkan hampir jatuh dari jembatan besar. Ditambah lagi kerusakan mobilnya yang lumayan parah, wajar jika ia berfikir kalau dirinya akan mati di dalam mobil yang meledak. Namun nyatanya ia masih hidup dan sekarang sedang berbaring dengan nyaman di atas ranjang ruangan VVIP ini. Rasanya sangat sulit dipercaya.

Sasuke ingin mengetes keajaiban itu dengan berusaha mendudukkan dirinya, silahkan katakan dirinya tolol karena setelah itu ia meringkis kesakitan terutama pada bagian tangan. Benar juga, seingatnya tangannya terjepit.

"Bodoh"

Onyks nya membola mendengar gumaman itu. Sasuke segera menengok ke samping dan betapa kagetnya melihat sosok merah muda yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Itu.. Sakura? Benar-benar di sini? Keajaiban apalagi ini?..

Baru ingin mengeluarkan suaranya rasanya tenggorokannya begitu perih hanya sekedar untuk berbicara. Baru kali ini Sasuke merasa dirinya serapuh dan selemah ini, kemana dirinya yang gagah perkasa?

"Kau... orang terbodoh yang pernah ku temui" Ucap Sakura lagi lalu berdiri dari duduknya untuk menghampiri orang yang baru-baru ini berhasil membuat mentalnya tercampur aduk.

"Berbaring" Titahnya lalu langsung diikuti Sasuke yang masih terdiam memandang wajah lelah itu, bahkan pinggirin matanya sedikit menggelap karna kurang tidur.

Awalnya Sasuke memang bingung melihat keberadaan Sakura di sini, seingatnya kemarin malam ia ditinggalkan begitu saja oleh Sakura lalu sekarang.. Ia bertemu denga gadis merah muda itu lagi. Ia tentu sangat bersyukur, Sakura berada di dekatnya walau Sasuke yakin gadis itu merasa tidak senang.

Tidak masalah, ia akan berusaha. Pertanyaannya langsung terjawab begitu melihat name tag yang gadis itu kenakan bertulisan 'dr. Sakura' beserta senelli yang ia kenakan. Sasuke paham sekarang, ia tersenyum mengingat betapa beruntung dirinya dirawat oleh dr. Sakura. Entahlah tapi ia jadi merasa.. bahagia karena mengalami kecelakaan ini. Yaa apapun musibahnya harus kita terima dengan lapang dada, ini ujian. Atau bisa dibilang berkah?

Kecelakaan, sedih✖
Kecelakaan, bahagia✔

Sakura beralih ke meja nakas untuk menyiapkan air mineral, membuka sedotannya lalu meletakkannya di dalam gelas yang berisi air.

Gelas itu ia arahkan ke dekat mulut pasiennya lalu Sasuke pun langsung meminumnya sedikit demi sedikit. Setelah itu Sakura meletakkan gelasnya kembali.

Masih tanpa ekspresi Sakura meraih papan catatan pasiennya untuk mencatat perkembangan kesehatan pasiennya.

Sakura menghela napas, jujur ia masih sangat kesal pada pria ini bahkan hanya untuk berbicara padanya saja rasanya terlalu sungkan. Jika tidak ingat kalau Sasuke adalah pasiennya yang terhormat sekarang sudah ia jambak rambut ayam itu.

"Syukurlah anda sudah sadar, saya akan mengecek keadaan tuan Uchiha" Sasuke mengangguk lalu Sakura mulai melakukan tugasnya. Namun sebenarnya ia agak merasa kurang nyaman saat Sakura memanggilnya dengam sebutan 'tuan'. Apakah semua pasien memang diperlakukan seperti itu?

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang