XXIII. ... nice day?

275 43 2
                                    

Happy Reading

.

.

.

Jika saja ia tidak memakai masker, detik ini juga orang-orang pasti bisa melihat mulutnya yang sedang menganga dengan tidak elite nya.

Semuanya berawal dari dirinya yang mengetuk pintu ruangan bosnya namun tidak ada respon dari dalam sana. Dengan inisiatif ia pun langsung membukanya dan saat masuk, pemandangan yang ia lihat adalah Sasuke yang sedang tersenyum tipis sambil melihat sesuatu di ponselnya.

Onyks itu nampak melembut, Kakashi juga melihat jari bos nya yang seperti sedang menzoom pada bagian tertentu.
Seumur hidupnya ia bekerja pada Uchiha bungsu, baru kali ini ia melihat Sasuke tersenyum tulus seperti ini. Bahkan sampai tidak sadar akan kehadirannya.

"Ekhm.. "

Benar saja, mendengar dehemannya membuat Sasuke tersadar dan kembali pada ekspresi semula.

"Sejak kapan kau di sana?" Tanyanya dengan tatapan dingin.

"Baru saja, maaf jika terkesan lancang. Aku sudah mengetuk pintu mu tapi tidak ada balasan" Ujarnya sambil menaikkan bahunya acuh. Kakashi ini sudah bertahun-tahun mengabdi dengan keluarga Uchiha, jiah mengabdi ga tuh. Jadi mereka sudah akrab layaknya teman.

Sasuke mengusap wajahnya "Ada apa?"

"Ada jadwal tambahan untuk mu"

Ia mengernyitkan dahinya sambil menatap jam tangannya yang sudah menunjuk pukul lima sore.

"Siapa? Mendadak sekali"

"Tuan Yoshida, dari perusahaan konstruksi pembangunan"

"Hari ini?"

"Iya"

"Kapan?"

"Pukul tujuh malam"

Sasuke menghela nafas, "Undur saja"

"Beliau sangat berharap agar kau menyetujuinya, ku rasa ini penting"

Sasuke mengerutkan keningnya "Memang apa yang ingin dia bahas?"

Kakashi melihat sekilas ke arah tablet yang ia pegang, itu berisi surat pengajuan pertemuan dan tentunya formal. Setiap ada hal seperti ini memang harus memberikan keterangan yang lengkap termasuk tujuan yang jelas. "Beliau ingin membahas soal kerjasama antara perusahaan kita, dua bulan yang lalu kita sudah melakukan fiksasi dengan perusahaan mereka"

"Ck.. Lantas, tidak ada yang harus dibicarakan lagi. Proyek itu juga sudah mulai berjalan. Aku sudah bilang bukan soal tidak suka dengan hal yang mendadak, kalau mereka masih memaksa maka batalkan saja. Undur atau tidak sama sekali, kau yang selalu mengatur jadwal ku seharusnya kau tau itu" Ujar Sasuke panjang lebar, aura dinginnya begitu menusuk sang sekretaris.

Kakashi hanya bisa menghela nafas, Sasuke memang memiliki pendirian yang kuat. Apapun yang dikatakannya maka itu adalah mutlak tidak bisa diganggu gugat. Sangat keras kepala dan ambisius, terkadang orang-orang akan merasa kewalahan menghadapinya dan lebih memilih untuk diam karena segan. Namun tetap saja, Kakashi lebih tua dari Uchiha bungsu itu dan baginya.. Sasuke masih membutuhkan bimbingan. Walaupun kedudukan mereka berbeda, jelas Sasuke berada di atasnya. Namun tetap saja, si bungsu itu masih terbilang sangat muda dengan posisinya sebagai seorang CEO. Umur memang tidak menjadi patokan kedewasaan seseorang, mungkin anak berusia sepuluh tahun pun bisa lebih dewasa dari mu. Di sini situasinya berbeda, ia mengenal Sasuke secara mendalam.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang