XXX. Shut Up

338 34 8
                                    

Happy Reading

.

.

.

Sasuke menghela nafas, sekali lagi berkaca pada spion, menyisir rambut hitamnya yang sudah ia sisir sepuluh kali sebelum berangkat. Setelah puas mengaturnya serapih mungkin dengan jari-jarinya yang sebenarnya tidak berubah sama sekali dengan tampilan sebelumnya, Sasuke pun keluar menuju apartement Sakura. Begitu tepat berada di depan pintu, ia melihat jam tangannya dahulu yang sudah menunjukkan tepat pukul sebelas lewat lima belas menit, sesuai janji. Sasuke langsung menekan bel.

Lima detik setelahnya pintu terbuka, menunjukkan paras jelita seorang gadis berambut merah muda. Sasuke diam membeku, matanya tidak bisa beralih sedikit pun. Sakura mengenakan dress putih selutut dengan coat coklat susu yang panjang serta celana kulit hitam dipadukan sepatu boot di atas mata kaki. Surainya yang dibiarkan tergerai rapih dihiasi topi putih khas musim dingin.

Sasuke terpesona. Sangat.

"Kau yakin tidak mau menggunakan syal? Apa coat itu saja sudah cukup? "

Pertanyaan yang Sakura lontarkan sukses memecah lamunan Sasuke. Ia kembali bersikap normal dan menggeleng sebagai jawaban. "Ayo."

"Kau belum memberi tahu ku, kita akan kamana?" Tanyanya sambil berjalan beriringan dengan Sasuke.

"Kau akan tahu nanti"

Sakura menghela nafas menyerah. Jika boleh jujur karena ketidak tahuannya itu lah yang membuatnya bingung ingin memakai pakaian apa.

Akhirnya mereka pergi, malam itu jalanan cukup ramai. Berbeda dari malam-malam biasanya, malam ini khusus kota akan berpesta menyambut tahun baru. Mobil hitam metalik Sasuke melesat dengan lancar membelah jalanan, tempat yang ingin mereka jumpai tidak begitu jauh, setelah menempuh perjalanan selama dua puluh lima menit mereka pun sampai.

Emeraldnya sontak berbinar-binar melihat tempat yang mereka kunjungi, sebuah taman hiburan. Sakura menengok ke arah Sasuke, mentapnya ragu. "Ku kira kau tidak akan suka tempat seperti ini"

"Kau suka?" Bukannya menjawab Sasuke balas bertanya.

Dengan ceria Sakura mengangguk mantap, membuat Sasuke tersenyum tipis. "Kalau begitu ayo masuk" Jika Sakura suka maka Sasuke akan melakukannya.

Jika ditanya Sasuke dapat ide dari mana, maka Suigetsu lah jawabannya. Saat ia memberikan pertanyaan yang sama saat bertanya pada Kakashi waktu itu, Suigetsu menjawab "Ajaklah gadis itu ke tempat yang dia sukai". Mungkinkah maksudnya kencan? Kelihatannya itu tidak jauh berbeda. Dan dari mana ia tahu jika Sakura suka tempat seperti ini, maka jawabannya adalah dengan melihat kepribadian Sakura. Gadis itu tipe yang periang dan penuh percaya diri. Pasti suka dengan hal yang menyenangkan. Dan apa Sasuke menyenangkan? Tidak.

Untuk masuk ke tempat itu sebelumnya mereka harus menaiki tangga, dan jika melihat cuaca malam ini tentu saja tangga itu licin. Maka tanpa ragu Sasuke menawarkan tangannya pada Sakura, bukan modus, ia hanya khawatir gadisnya terjatuh nanti. Gadisnya eh?

Sakura menerima uluran tangannya, jadilah mereka berpegangan tangan sekarang. Ekspresi Sasuke menghangat, dan hanya bisa seperti ini saat bersama Sakura. Astaga tangan ini, tuhan.. lembut sekali.

Dan kaitan tangan mereka tidak terlepas sama sekali selama mereka mengitari taman hiburan.

Sasuke melirik ke arah Sakura yang masih setia menampilkan senyumannya. Apa Sakura merasa senang? Apa Sakura menikmati ini?

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang