Happy Reading
.
.
.
Naruto loading dengan wajah dongo nya, sepertinya otaknya konslet sampai pikirannya ngelag saat berusaha memahami maksud isyarat sahabatnya. Tak lama kemudian ia memekik heboh."Apa?! Tidakk, tentu saja tidak. Menjijikkan sekali, itu tidak mungkin"
Sanggahnya dan emerald Sakura menyipit tidak percaya."Tolong hilangkan prasangka buruk itu, lagi pula mengapa kau bisa berfikir begitu?"
Sakura menaikan bahunya, "Siapa tau kan saat di Amerika kau memiliki... kau tau, dan juga ekhm.." Sakura menunjuk sebuket bunga mawar itu.
"Cih, bodoh" Gumam umpat Sasuke pada temannya yang dapat didengar langsung oleh Naruto.
"Ii-itu aku liat di internet, katanya menjenguk orang yang sakit sebaiknya membawa makanan dan bunga. Bukan salah ku kan berarti?"
Sakura tersenyum palsu, nasib manis memiliki sahabat kelewat pintar. Tidak, Naruto tidak salah. Yang salah itu dirinya sudah salah menduga dan terlalu percaya diri befikir sahabatnya telah sembuh dari penyakit jahiliyahnya.
"Kau ingin berkencan atau menjenguk orang? Bunga mawar menyimbolkan keromantisan"
"Oh maaf, aku baru tahu" Cengirnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalau begitu ini harus ku letakkan dimana Sasuke?" Tanyanya sambil mencari-cari tempat yang kira-kira cocok untuk memposisikan bunga yang ia bawa.
Sasuke mendongakkan dagunya mengarah pada suatu tempat dan Naruto mengikuti arah tunjuk Sasuke. Ia menatap sinis padanya begitu melihat tempat yang Sasuke maksud.
Tempat sampah.
"Sialann, aku menghabiskan 5000 yen untuk membeli ini" Gerutunya marah, Sakura terkekeh. Melihat adegan ini Sakura jadi menganggap kalau keduanya memiliki hubungan yang cukup baik dan dekat.
Sedangkan Sasuke menaikkan bahunya acuh, Naruto yang tidak terima akhirnya berniat untuk memberikannya pada Sakura saja.
"Buat Sakura-chan saja deh" Ujarnya malu-malu dengan pipi yang bersemu, mulutnya yang masih menyengir lucu membuat Sakura tertawa geli.
Sakura hampir akan menerimanya jika bunga itu tidak beralih ke tangan yang lain. Dengan kilat bunga itu sudah berada di tangan Sasuke, ia langsung meletakkannya ke sembarang tempat.
"Akan ku berikan pada ibu" Katanya berubah pikiran, dari pada Sakura yang menerima pemberian Naruto lebih baik Sasuke ambil saja. Entah kenapa ia tidak suka.
Sakura berkedip lucu sekaligus kaget, kenapa Sasuke secepat itu berubah pikiran? Orang ini benar-benar sulit ditebak.
Sedangkan Naruto menyipitkan matanya tidak suka, ia marasakan hal lain yang ada pada diri Sasuke. Yang belum pernah terlihat selama ia kenal dengannya dan baru terlihat sekarang untuk yang pertama kalinya. Tidak dimulai pada hari ini saja, bahkan saat di pesta itu.. Naruto merasakan firasat yang buruk di antara mereka untuk kedepannya. Semoga saja ia salah.
"Ku pikir kau bukan orang yang plin plan" Nada intimidasi yang Naruto keluarkan membuat Sakura heran, pria itu mendekatkan dirinya pada Sasuke seolah sedang mengajaknya beradu jotos. Ekspresi Naruto yang dibuat segarang mungkin malah terlihat konyol di mata Sakura dan Sasuke. Ayolah Naruto itu tipe yang periang.
Sasuke menghela napas, masih berwajah datar "Apakah itu terlihat penting untuk dibahas?"
Sakura tertawa canggung "Aha..ha ha,
bagaimana kalau kita ganti topik saja?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FantasyBagaimana jadinya jika kehidupan dunia shinobi berakhir dan tergantikan dengan dunia di era modern dengan kota-kota yang dipenuhi gedung dan kesibukkan manusia yang tiada hentinya? Sasuke Uchiha seorang CEO perusahaan paling ternama di Jepang, pria...