Happy Reading
.
.
.
Sasuke akui hari-harinya jauh berbeda dari sebelumnya setelah ia mengenal Sakura, pria itu jadi lebih sering tersenyum, hidupnya jadi lebih bersemangat. Ia tersenyum tipis saat mendapat kiriman foto lewat pesan yang Sakura kirim, gadisnya sedang makan siang. Tidak lupa dengan kata-kata "Jangan lupa makan siang, Sasuke-kun".
Sasuke terkekeh, bahkan makan siang yang Sakura buat untuk dirinya sudah habis sejak lima menit yang lalu. Apapun yang Sakura buat maka itu akan menjadi yang terenak baginya.
Mereka tidak seperti sepasang kekasih pada umumnya, yang terlihat romantis setiap saat dan selalu meluangkan waktu bersama hampir sepenuh hari. Sasuke dan Sakura seperti biasa saling bertukar kabar lewat pesan, seperti ucapan selamat pagi, mengingatkan sarapan atau makan siang dan hal sederhana lainnya, tidak lebih dan tidak kurang. Namun Sasuke tidak sekaku dulu, bahkan sekarang mulai menunjukkan keprotektifannya. Lucu sekali, Sasuke yang protektif dan Sakura yang penyayang.
Mereka akan lebih sibuk berdua pada malam hari dan weekend, bertukar cerita lewat telfon atau Sasuke yang akan mampir ke apartementnya. Tak jarang mereka pergi makan malam dan berolahraga bersama. Dan perlu diingat, Sasuke masih sama seperti dulu. Alias tidak ada romantis-romantis nya sama sekali, dan Sakura merasa tidak masalah akan hal itu.
Sasuke ingin terus lebih dekat dengan Sakura, maka ia sudah menentukan tindakan selanjutnya. Ponselnya kembali berdering, tanda panggilan masuk.
"Katakan" Ucapnya dingin, tiba-tiba rautnya berubah serius setelah mendengar kabar dari seberang.
"....."
"Aku tidak mau tau, kita sudah sepakat sebelumnya"
"....."
Sasuke menghela nafas, "Aku tidak peduli dengan omong kosong itu-"
"..... "
"-Aku akan membayar lebih, tiga kali lipat."
"......."
"Hn"
Sambungan terputus, Sasuke mendengus gusar. Yah, Sasuke orang yang to the point. Ia selalu konsisten, walaupun pertimbangannya selalu ekstrim namun ia tidak peduli. Apa yang ia inginkan harus selalu terwujud.
.
.
.
Sekarang pukul lima sore, Sakura sudah bersiap untuk pulang. Baru saja keluar dari lobby rumah sakit ponselnya berdering dan tertera nama
'Sasusugar🤍' di sana."Sudah pulang?"
Sakura mengerucutkan bibirnya, yah mau bagaimana lagi. Sasukenya tetap Sasuke yang to the point.
"Sudah, ada apa Sasuke-kun?"
"Ku jemput"
"Eh tidak perlu, aku bersama Ino. Kami memang berencana ke toko bunga ibunya hari ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FantasíaBagaimana jadinya jika kehidupan dunia shinobi berakhir dan tergantikan dengan dunia di era modern dengan kota-kota yang dipenuhi gedung dan kesibukkan manusia yang tiada hentinya? Sasuke Uchiha seorang CEO perusahaan paling ternama di Jepang, pria...