XXI. Jealousy

407 44 5
                                    

Happy Reading

.

.

.

Sakura sudah berada di lobi menuju keluar, perutnya sudah keroncongan minta diisi. Dan sekarang yang ada dipikirannya adalah kelezatan dari roti panggang isi alpukat.

Sampai seseorang menubruk dirinya dan badannya sedikit terhuyung ke belakang, ia bergumam kata maaf.

Mereka sama-sama terkaget begitu melihat satu sama lain.

"Kau?" Ucap mereka bersamaan.

"Sakura Haruno?" Sedikit ragu.

Sakura sedikit merasa kaget, manusia ini ingat namanya.

"Kalau tidak salah" Tambahnya sedikit memalingkan wajah gengsi. Sakura terkekeh.

"Kau benar, aku tak menyangka kita bisa bertemu lagi" Dibalas dengan anggukan anggun. Sakura menatapnya tidak enak, dulu ia lupa menanyakan namanya. Tapi seingatnya Naruto beberapa kali menceritakan soal sepupu jauhnya dan sepertinya ia pernah melihat wajah perempuan ini di foto keluarga Uzumaki.

Kalau tidak salah..

"Karin Uzumaki, benar? "

Yang ditanya memasang ekspresi bingung, "Bagaimana kau bisa tau?" Ia juga ingat jika saat itu dan sekarang dirinya belum memperkenalkan diri.

"Kau terkenal di majalah businis women, bagaimana bisa aku tidak tau?" Jawabnya dengan senyuman tipis. Sakura akui pertemuan pertama mereka berlangsung tidak baik, ia yang sedang dalam mood buruk dan Karin yang angkuh. Dan sekarang ia harap mereka bisa menjadi kenalan yang baik, setidaknya ia tau bagaimana cara menghadapi kebanyakan orang kaya, disanjung lebih dulu sebagai awal tanda pertemanan itu sudah hal biasa.

Karin terkekeh menyelipkan rambutnya di belakang telinga. Pipinya bersemu sambil sekedar melihat kuku mewahnya. Benar kan?

"Itu hal biasa, kau ini bisa saja. Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan di sini?"

"Hanya menemui teman, bagaimana dengan mu, Nyonya Uzumaki?"

"Ah tidak perlu terlalu formal, panggil aku Karin saja. Oh ya, aku ingin menemui calon tunangan ku"

Sakura tersenyum hangat, "Baiklah, semoga hari mu menyenangkan"

Sakura melanjutkan langkahnya untuk pergi sampai ia berhenti lagi saat Karin mengatakan, "Sampai bertemu lagi cantik"

Sebuah hal yang lumrah jika sesama perempuan sering kali memuji satu sama lain. Namun Sakura sedikit terkaget, gengsi wanita berambut merah itu bisa hilang secepat itu rupanya.

.

.

.

Karin menggeram marah dalam ruang kerja Sasuke, sudah lebih dari satu jam ia menunggu di sini. Rapat macam apa itu, padahal ia tau besar pria itu tidak suka dengan hal yang bertele-tele. Biasanya Sasuke hanya melakukan pertemuan tidak lebih dari empat puluh menit, mengapa sekarang jadi begini.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang