Happy Reading
.
.
.
Rasanya begitu nyaman, tubuhnya menolak untuk terlepas dari dekapan sehangat dan selembut ini. Inikah yang dinamakan kenikmatan yang hakiki?
Jendela kamarnya berembun, bunyi rintikan hujan yang teratur membuat suasana menjadi damai. Ia benar-benar enggan untuk membuka mata sekarang.
Sampai terdengar dering ponselnya yang nyaring, membuat tidurnya terusik.
Dengan mata yang masih menyipit Sakura meraba-raba meja nakasnya untuk mengambil sumber suara itu.
"Siapa?" Ucapnya dengan suara tidak jelas.
"...."
"Hah?" Mendengar perkataan dari sebrang sana membuatnya segera memutuskan sambungan dan beranjak dari kasur dengan berat hati. Ia keluar dan benar saja, langsung terdengar suara bel yang di tekan membabi buta.
Sakura membuka pintu apartement nya dan sudah hadir Ino di sana.
"Kau benar-benar mengganggu waktu tidur siang ku pig"
"Ayolah, tetap produktif walau di hari minggu" Ujarnya langsung masuk begitu saja, sedangkan Sakura di belakang masih berusaha menyadarkan diri sambil mengucek matanya.
"Buatkan aku coklat panas"
"Aku bukan pembantu mu"
"Aku tamu mu" Ujarnya santai setelah melepas mantel putihnya.
"Buat sendiri saja sana, aku ingin tidur"
Mendengar itu membuat Ino langsung melotot, "Oh tidak tidak tidak, kau.. Tetap di sini nona koala" Ia menarik Sakura dan mendudukkannya di sofa, Sakura yang masih lesu hanya bisa pasrah.
"Baiklah tuan putri, aku saja yang membuat coklat panas" Ucapnya sambil tersenyum palsu. Untung temen.
Sedangkan Sakura lebih terlihat tidak peduli lalu mengambil selimut yang memang disediakan di ruang TV.
Ino mulai membuat dua gelas coklat panas, lengkap dengan taburan marshmallow kecil di atasnya. Tak membutuhkan waktu lama untuk membuatnya, ia pun segera kembali pada tuan rumah. Dan Ino hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Sakura yang kembali terlelap.
"Kau ini habis dibius atau apa, ini minum!" Geramnya setelah meletakkan dua gelas itu di atas meja.
Sakura kembali terusik dengan suara bising Ino, "Pig, kau berisik sekali"
Dengan berat hati akhirnya ia membangunkan diri dengan selimut yang masih terbalut dalam tubuhnya. Sakura meraih gelasnya dan mulai meminumnya secara perlahan. "Terima kasih"
"Hhmm"
"Jadi.. Ada apa?"
"Apa? Memangnya aku tidak boleh ke sini?"
"Tidak kok, maksud ku kau tiba-tiba datang, bahkan di luar sedang hujan-"
"Hujan atau badai tidak masalah bagi ku untuk kemari"
"-dan mengganggu tidur ku"
"Bisakah kita lupakan itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FantasyBagaimana jadinya jika kehidupan dunia shinobi berakhir dan tergantikan dengan dunia di era modern dengan kota-kota yang dipenuhi gedung dan kesibukkan manusia yang tiada hentinya? Sasuke Uchiha seorang CEO perusahaan paling ternama di Jepang, pria...