Hari ini adalah hari di mana Arin akan menjadi milik Arka seutuhnya. Iya, pernikahan mereka akan berlangsung pagi ini. Ada banyak hal yang membuat mereka harus mempercepat semuanya. Salah satu alasannya, karena Arin harus balik ke Singapura.
Arin mengenakan sebuah kebaya putih dan rok batik sebagai ciri khas putri Nusantara.
"Duh, gue tegang banget," ucap Arin saat sedang dipasangkan hijab putih dilengkapi dengan sebuah mahkota.
"Tenang aja. Kak Arka pasti lancar akad nya."
Terdengar suara penghulu mulai memberikan sepatah kata pembukaan. Kemudian dilanjut dengan pengucapan ijab qobul.
"Saya nikah kan dan kawin kan engkau dengan anak kandung saya Adiba Syakila Atmarini dengan mahar seperangkat alat sholat dan 50 gram emas tunai," ucap penghulu menjabat tangan Kak Arka.
"Saya terima menikahi putri kandung bapak Adiba Syakila Atmarini dengan mahar tersebut tunai," sahut Kak Arka dengan satu tarikan napas.
Gelora ucapan sah terdengar jelas ke seluruh sudut mesjid. Mulai detik ini Arin resmi menjadi pendamping hidup bagi Kak Arka. Tidak pernah sekalipun terbayang dalam hidupnya bisa bersanding dengan laki-laki yang diidolakannya sejak lama.
***
Dulu, aku pernah berharap untuk bisa memilikinya. Dia adalah Kak Arka. Seorang senior yang menjadi dambaan bagi setiap orang.
Bahkan satu pertanyaan pernah muncul dalam diri ini."Kak Arka, apakah rasa ini boleh untuk aku lanjutkan?"
Hm. Sebenarnya, perihal rasa tidak ada yang bisa melarang. Boleh atau tidak, itu urusan lain. Hanya pemilik rasa saja yang tahu jawabannya.
Untuk itu, aku memilih melanjutkan rasa ini. Berjuang lewat doa. Meminta kepada yang menciptakan rasa.
Tanpa kita tahu, ternyata ada rahasia terbesar dari semesta. Bahkan, kita sendiri tidak pernah menduga sebelumnya. Entah sihir apa yang diracik untuk diri ini. Sehingga rasa kita menyatu secara sempurna. Hati ini juga memilih untuk berlayar bersamamu.
Lembaran baru tentang cinta Arka dan Arin, dimulai
***
Arin dibawa turun untuk duduk berdua bersama Kak Arka. Sebuah cincin disematkan dijarinya. Sebagai pertanda bahwa dirinya sudah dimiliki. Arin ragu-ragu memegang tangan laki-laki di hadapannya.
"Eh, tunggu!" ucap Bang Ihsan.
Bang Ihsan mulai mengambil posisi untuk mengambil gambar mereka berdua dengan jelas. Ini akan menjadi kenangan untuk hubungan mereka kelak.
"Cie, selamat ya. Bestie gue udah jadi istri dong," teriak Ayra memeluk tubuh sahabatnya.
"Selamat ya, Kak Arka. Akhirnya setelah sekian lama penantiannya terwujud. Ha ha ha. Nggak nyangka bakal gerak secepat ini. Takut ditikung, ya?" ledek Ayra.
Arin dan Kak Arka hanya tersenyum bahagia menanggapi ucapan Ayra. Kini keduanya sudah terlihat sangat akrab. Iya, bagaimana tidak. Kak Arka selalu bergabung menjadi garda terdepan untuk kesembuhan Arin.
"Eh, lo kapan nyusul, Ra?" tanya Arin menyenggol siku sahabatnya.
"Mau sih, tapi jodohnya nggak tahu udah sampai mana. He he he," sahut Ayra.
"Jodoh lo bukan yang di belakang?" ucap Arin mengarahkan telunjuknya ke belakang Ayra.
Ayra mengernyitkan dahinya kebingungan. Tentu saja ia tidak paham dengan jawaban dari Arin. Namun, ia mengikuti melihat ke arah telunjuk Arin. Ia mendapati sosok laki-laki menggunakan jas dan celana hitam ikut berdiri di belakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/293527335-288-k487514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lynella (COMPLETED✅)
Любовные романыKita tidak bisa memilih akan jatuh cinta kepada siapa. Kita tidak bisa memaksa bahwa semua impian harus terwujud. Kita juga tidak bisa berharap selalu ada untuk mereka yang tersayang. Cerita ini merupakan bagian dari perjalanan, petualangan, dan...