Alisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵Mainkan : Bicara --- The Overtune, Monita Tahalea
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alisha memastikan kembali ia tidak mengetuk pintu rumah yang salah. Ia berusaha mengatur debaran halus yang cukup mengganggunya, rasanya sangat canggung berdiri didepan pintu kayu cokelat tua yang telah lama tak ia sambangi itu. Saat pintu terbuka sedikit, Alisha sedikit takut lalu saat sepenuhnya pintu itu terbuka Alisha mengerutkan keningnya.
“Ya? Siapa ya?”
Alisha menatap lagi keadaan rumah itu, sebelum kembali menatap sang pemilik rumah yang membukakannya pintu. “Ini bukannya rumahnya Jeni?”
Gadis muda yang membuka pintu itu mengerjap mengerti, “Ahh~ Kak Jeni sekeluarga sudah pindah.”
Alisha mengerjap, “Ke-kemana?”
“Kakak enggak tahu? Ayahnya kak Jeni meninggal dua tahun lalu. Ibunya pulang ke Surakarta setelah resign kerja. Kak Jeni kerja di Bandung.”
Alisha terkejut mendengarnya, dia sama sekali tidak tahu. Pantas Jeni begitu kecewa dengannya, “Maaf a-aku enggak tahu.”
“Tapi beberapa hari lalu Jeni di Malang kan?” Tanyanya kembali.
“Oh iya kak, tapi kemarin baru saja balik lagi ke Bandung.”
