16. Perlahan-lahan

345 66 43
                                    

🎵Mainkan :Working (Yanghwa BRDG) -- Zion T (Jungkook Cover)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵Mainkan :
Working (Yanghwa BRDG) -- Zion T (Jungkook Cover)

Sabian mungkin berusaha memperbaiki hubungannya dengan orang-orang yang dulu dekat dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sabian mungkin berusaha memperbaiki hubungannya dengan orang-orang yang dulu dekat dengannya. Tetapi satu celah paling fatal ini masih menjadi kubangan lara, Sabian masih tidak sanggup merelakan patah hatinya sebagai seorang anak. Ketika dihadapkan kenyataan bahwa kini sang mama lebih peduli pada sosok asing yang tak terikat darah dengannya.

Sabian hanya bisa tergugu dari kejauhan, saat kedua matanya melihat Dean diantarkan ke kampus oleh Citra. Keduanya nampak sangat dekat seperti ibu-anak kandung. Ia tahu, bukan tanpa alasan Citra mengantar Dean, pasti adalah yang melatar belakanginya, kesehatan anak itu. Tetapi, kemakluman itu apakah adil untuknya? Untuk seorang anak kandung yang telah lama dinomor duakan. Entah oleh anak yang lain, atau oleh pekerjaan.

"Sabian~" Citra menggumam saat kedua matanya menangkap siluet sang putra di kejauhan, Dean turut menengok ke arah yang ditunjuk sang mama.

Menyadari bahwa ia sudah ketahuan, Sabian melangkah, menyingkir dari pandangan keduanya. Membawa lagi hatinya yang patah hati dan kecewa.

"Biar Dean aja mah."

Citra menggeleng, "Jangan. Jangan dekati kakakmu dulu, nanti dia kasar, kamu baru sembuh."

"Mah~ tapi kak Bian pasti kangen mamah."

Citra menunduk, "Mama nggak yakin, mungkin mama yang kangen sendiri."

Dean memeluk Citra, "Mama tenang aja, Dean bantu mama."

"Makasih ya nak~" Citra mengelus punggung itu penuh kasih, pemandangan yang amat sangat kelabu untuk di amati oleh Sabian yang ternyata masih menaruh atensinya kearah mereka.

--0--

"Mas Ian~" Bu Darmi senang, melihat Sabian berjalan ke meja makan. Tepat ketika disana Aryo baru akan memulai makan malam.

"Assalamualaikum."

Bu Darmi tersenyum, "Waalaikumsalam." Matanya berkaca, Bu Darmi mengelus rambut Sabian yang menunduk mencium punggung tangannya. "Makan yuk!" Ajaknya kemudian.

NEVER ENDING STORY ( Spin Off Boy With Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang