15. Belajar untuk kembali

360 62 15
                                    

🎵 Mainkan :Bentuk Cinta --- ECLAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 Mainkan :
Bentuk Cinta --- ECLAT

Menggulung lengan kemejanya, Sabian mengakhiri tampilannya dengan semprotan parfum andalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menggulung lengan kemejanya, Sabian mengakhiri tampilannya dengan semprotan parfum andalan. Kemudian mengamati kembali bayangannya dari cermin sebadan di kamar Gaza. Sudah tampan, wangi dan siap berangkat.

"Uanjer siapa yang pakek parfum sebotol?" Pekik Lano yang sedari tadi duduk di teras.

Sabian kemudian keluar melewati pintu depan, tepat di sisi Lano yang misuh-misuh sambil menutup hidungnya. "Bangke sebotol lo tuangin semua apa?"

Sabian mengendus tubuhnya sendiri, mengedikkan bahu merasa biasa saja. "Parfum mahal gini banyak cingcong lo!"

Lano mengelus dada, "Sabar-sabar. Yang jones kudu sabar." Katanya.

Sabian tertawa mendengarnya kemudian berjalan ke arah motor lamanya si vario 150 yang masih kelihatan ganteng, seganteng dirinya. "Berangkat dulu Lan!"

"Kencan mulu lo, mentang-mentang!" Cibir Lano.

"Gue kuliah yeeuu!"

"Dihh~ kuliah dimana pake parfum segentong!"

Setelah tertawa-tawa Sabian menarik tuas gasnya dan meninggalkan Lano yang masih nyinyir di belakang sana. Padahal ia betul mau kuliah kok, setelah mampir ke café nya Alisha maksudnya. Ngopi dulu biar melek, entah meleknya karena kopi atau karena memandang pujaan hati. Biasalah~ hubungan tanpa status yang berjalan mulus membuat Sabian terbucin-bucin.

Mereka memang tidak ingin mengulang status pacaran, toh sama saja mau berstatus atau tidak. Alisha sendiri bukan tipe cewek yang peduli soal itu, tapi kalau ditanya orang ya mereka bakal saling mengakui sebagai pacar satu sama lain. Lagi pula yang terpenting adalah mereka bahagia dengan kebersamaan mereka, apalagi sekarang Alisha tidak segalak dulu.

Lihat saja bagaimana cewek itu menyambutnya di café, bersama segelas iced cappuccino di kasir. "Silahkan pesanannya kakak~" Dengan senyum lebar Alisha menyerahkan cup itu.

"Belum pesan mbak."

"Ohh enggak apa-apa, gratis buat yang ganteng-ganteng."

Sabian menyeruput kopi paginya, kemudian menoleh kanan-kiri. "Banyak dong, ahh nggak spesial nih."

NEVER ENDING STORY ( Spin Off Boy With Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang