Alisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵 Mainkan
Berlari Tanpa Kaki by GAC (Gamaliel, Audrey, Cantika)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angka dan data adalah hal yang rumit, jemari lentik itu kembali menekan pelipis. Sangat bukan gayanya memikirkan soal pembukuan, laporan keuangan, laporan operasional dan lain-lain. Menarik kursi kerjanya ke belakang, gadis itu beranjak untuk sekedar berdiri didepan jendela yang terbuka lebar hingga jalanan macet menjadi pemandangan.
Terletak di lokasi jalan raya yang padat, strategis dan dekat dengan kampus-kampus ternama, Nana Cofee Shop menjadi tempat favorit mahasiswa untuk melepas lelah sejenak. Atau bahkan membawa bahan materi mereka untuk mengerjakan tugas dengan akses wifi yang cukup memadai. Alisha tidak percaya jika sekarang ia menjadi Manajer tempat itu, berkat permintaan ayah dan ibunya.
Kafe ini dibangun sekitar tujuh tahun lalu, oleh orangtua Alisha, berawal dari sebuah ruko kecil yang sekarang sudah berubah menjadi sebuah tempat singgah yang nyaman dan bisa menampung puluhan orang. Berjalan menghampiri pintu, gadis itu turun ke lantai bawah.
"Latte dong, Nan!" Pintanya pada bartender.
Hanan, cowok seumuran Alisha yang handal meracik kopi itu berdecak. "Sibuk! Antre dulu bos!"
Memang hanya Hanan yang berperilaku seenaknya dengan atasan. Lantas Alisha duduk di meja kasir, mengecek komputer, melihat-lihat sejenak lalu berakhir duduk dibalik counter pemesanan. "Nan~ sela-in lah, haus!"
Cowok itu hanya menggeleng pelan, "Abis ini, neng!" Ujarnya pada akhirnya.
Alisha nyengir kemudian. Kembali duduk menghadap komputar meraih buku yang ada di atas meja. Buku tebal berisi panduan pembukuan, akuntansi, manajemen keuangan. Alisha seperti sekolah kembali.
Sejak tahun lalu, ayahnya mendadak memintanya berhenti menjadi flight attendant. Alasannya simple, ia ingin Alisha meneruskan usaha yang sudah dibangunnya. Padahal, menjadi pramugari juga permintaannya, Alisha tidak disetujui kuliah di jurusan seni. Terpaksa, ia mengakhiri kerjasamanya dengan manajemen yang menaunginya sebagai dancer kala itu.
