Alisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...
Covernya upgrade loh, karya ayang tercintah kimhaneul28 semoga kalian semua suka, soalnya aku suka banget nget nget ngetttt😭
HAPPY READING!
Oopss, awas yang masih single🤭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mainkan : Dunia Tipu-Tipu, Yura Yunita
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabian yang tadinya tak tahu menahu bahwa ia akan disambangi oleh mbak pacar, sekarang melakukan rapat terbuka dengan Radhitya dan Jeni di kamar hotel mereka, tanpa sepengetahuan Alisha.
Kira-kira sudah hampir semingguan, pasutri plus pawang Sabian itu berada di Jerman. Sudah lelah juga keliling-keliling. Sekarang malah Sabian sedang membuat rencana sembunyi-sembunyi, yang membuat si pasutri lumayan ngakak karena adik sepupu Radhitya itu nampak lucu sekali saat menjelaskan keseriusannya.
Usut punya usut, Sabian hendak melamar Alisha. Mumpung sedang ada di Jerman, kan biar romantis gitu. Jadi dia sedang diskusi dengan para tetua, dimana enaknya mereka akan mengeksekusi rencana dadakan ini.
Rupanya, sudah sejak beberapa bulan lalu Sabian menyiapkan cincin emas putih berlapis permata yang hendak ia gunakan untuk meminang Alisha. Tapi, karena gagal pulang di pernikahan Radhitya, cincin itu menghuni brankas di kamarnya selama beberapa waktu. Hingga akhirnya, sudah diputuskan bahwa malam ini mereka akan melakukan beberapa lakon roman picisan.
Rencana pertama, Sabian mengajak Alisha candle light dinner dengan hidangan Eropa yang khas di resto elegan, di iringi musik-musik klasik. Mereka akan makan malam, mengobrol, kemudian Sabian akan mengeluarkan kotak beludru cokelat keemasan itu dari sakunya, dan menggenggam jemari Alisha sembari mengucapkan kata-kata yang sudah dia latih berulang-ulang didepan cermin.
Tapi, ternyata beberapa resto yang hendak dituju sudah all reserved untuk malam ini, sedangkan besok adalah hari terakhir Alisha di Jerman. Sudah semakin siang, dan Alisha mulai meneror karena tak ada satupun dari mereka yang membuka pintu saat Alisha berulang kali menggedor pintu, sedangkan Sabian beralibi kalau ada pekerjaan penting di kantor.
