Mainkan :
Kamu dan Kenangan --- Maudy AyundaTidak ada satupun orangtua di dunia yang mengkehendaki melihat pemakaman buah hati mereka sendiri. Karenanya, dalam setiap munajat, orangtua selalu menyelipkan satu pinta yang sama kepada Sang Pemilik Kehidupan, berikanlah kesehatan, rizki yang berkah dan umur yang panjang untuk anak-anak kami. Citra tidak pernah membedakan doanya untuk putra-putranya, meski salah satu dari mereka tak tinggal seatap dengannya, ia selalu memohonkan doa yang sama, harapan yang serupa dan pinta yang seiras dengan penuh kerendahan diri.
Dalam angannya, ia berpikir, setelah segala kerumitan yang bersumber dari kesalahannya ataupun kesalahan mantan suaminya berakhir, dengan segala bentuk penerimaan dari masing-masing pihak, maka hidupnya akan tentram dan bahagia. Namun, kehendak Tuhan ternyata belainan dengan pintanya dalam sujud. Sebab, ia harus melepas salah satu dari putranya untuk berpulang kepada-Nya.
Hari itu rasanya ia patah hati, sebuah rasa patah yang lain. Tak seperti ketika kedua orangtuanya yang telah berusia senja meninggal dunia, melihat raut belia itu dibalut kain kafan, Citra merasa patah hati kepada semesta yang memenggal seluruh hidupnya begitu saja di usia yang bahkan belum genap seperempat abad. Bahkan ketika seumur hidup anak itu berkubang dalam penderitaan dan rasa sakit, semesta tak berbaik hati untuk memberinya akhir yang bahagia, atau beginikah akhir bahagia untuknya?
Menapaki tanah pemakaman, Citra merasa tubuhnya bergoyang hingga saudara perempuannya yang hadir harus membantunya berjalan hingga keranda di turunkan, lubang galian menanti sosok yang hendak membumi, lalu jasad di turunkan menghadap kiblat, tali diurai kemudian di tutup dengan papan-papan. Terakhir, ketika suara adzan dari ayah kandung sang putra disenandungkan dengan suara yang sumbang, saat itulah Citra semakin tak kuasa menahan segala bentuk rasa patah di dalam sanubarinya.
Ia bertemu dengannya saat anak itu berusia tiga belas tahun, dengan cara yang tidak disengaja. Citra sedang makan siang di sebuah resto setelah acara bisnisnya selesai, ballpoint tinta berharga ratusan ribu yang menjadi hadiah ulang tahunnya dari Sabian terjatuh, lalu seorang anak dengan topi baseball menghampirinya yang hampir masuk ke dalam mobil dan memberikan benda itu kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING STORY ( Spin Off Boy With Love )
RomansaAlisha seharusnya menyadari, jika Sabian bisa meninggalkan Yerin dengan mudah, maka bukan tak mungkin lelaki itu membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Namun, Alisha tidak tahu jika bagi Sabian, hubungan mereka yang pernah utuh adalah satu...