Epilog

175 17 2
                                    


Tak ada yang semanis senja perkara mengucap kata pisah

dan tak ada yang se menawan bulan sabit kala tersenyum pada bintang

sementara aku, aku hanya si fulan yang mencinta si puan

kamu, Alyssa.

-Mario


"Apa kau bisa berhenti?" Tanya Alyssa yang mulai jengkel dengan kelakuan Mario

Pasalnya , sudah sedari tadi lelaki bergingsul itu mengecup setiap jengkal wajahnya, awalnya Alyssa merasa geli ya tapi lama lama menjengkelkan juga.

"Tidak , tidak bisa" Jawab Mario yang sekarang malah memeluk tubuh Alyssa dari belakang , mengeratkan lengannya pada pinggang ramping milik perempuan berwajah tirus itu.

"bisa lepaskan ?"

Alyssa sekarang benar - benar kesal, Mario seperti bayi besar saja yang tidak mau ditinggalkan induknya

"Tidak, aku takut, kalau aku lepas kamu hilang"

Alyssa sedikit bingung dengan jawaban tidak jelasnya Mario, seketika iapun menoleh kebelakang, menatap wajah lelaki itu, dan disana.. Matanya , mata Mario seakan memancarkan cinta yang luarbiasa

"Hah ? hilang?"

Mario mengangguk pelan kemudian tersenyum manis,

Kali ini ia mengubah posisinya , berdiri tepat disamping Alyssa seraya menggenggam kedua tangan perempuan itu dan tanpa rasa bersalahnya juga sifat kurang ajarnya, Mario mengecup pelan kedua punggung tangan milik gadis yang hemat ekspresi itu.

"Iya, aku takut, aku takut jika aku melepas pelukan darimu, aku takut kalo ini hanya mimpi" Ucap Mario dengan tatapan penuh ketakutan pada sorot matanya, dan Alyssa dapat melihat itu, seketika rasa geli menyambangi dadanya, sungguh kekanakan sekali lelaki dihadapannya itu, dan tak bisa ditahan , Alyssa terkekeh pelan yang sontak membuat Mario mencebik kesal

"Apa kau tidak bisa serius sedikit ?, aku sedang melakukan adegan romantis" Ucap Mario dengan nada kesalnya

Alyssa menghembuskan nafasnya pelan, menatap wajah Mario yang kini tengah memandang langit senja.

"Kau terlalu berlebihan tuan Mario"  Ucap Alyssa yang tentu disambut lirikan jengah dari Mario. sungguh dua karakter yang berbeda sekali, Mario yang terkesan ingin bermanja manja, sedangkan Alyssa terlalu cuek.

Alyssa terkekeh lagi, sungguh yang kini dihadapannya adalah lelaki berusia menyentuh angka 3 atau lelaki yang masih menggunakan seragam putih merah ? merajuknya sangat kekanakan.

Cup

1 , 2, 3

Mario seketika terpaku ditempatnya, merasakan bagaimana lembut bibir Alyssa yang menyentuh kulit pipinya.

Lagi, degup jantung milik Mario rasanya ingin melompat keluar dari tempatnya,

"Apa itu barusan ?"Tanya Mario yang kali ini pandangannya berfokus pada Alyssa yang kini tengah menahan tawa

"Hah ? apa?"

Mario tersenyum sumringah "Ayo lakukan lagi"

Alyssa menggelengkan kepalanya tegas "Tidak mau"

"Ayolaahh lakukan lagi"

"Tidak , aku tidak mau"

Mario pun lebih mendekat pada Alyssa dengan tatapannya yang bisa terbilang serius, sementara Alyssa sedikit menjauhkan wajahnya dari lelaki yang sepertinya siap untuk menerkam itu.

"Kau mau apa hah?" Tanya Alyssa dengan nada yang sedikit gugup

Sebuah senyuman tersungging dari bibir tipis milik Mario, lalu dengan sekali gerakan

"Aaa Mariooo"

Teriak Alyssa ketika Mario menarik tubuh mungilnya itu masuk kedalam dada tegap lelaki dengan aroma woody kesukaan Alyssa.

"Diamlah" Ucap Mario yang kini dagunya berada diatas kepala Alyssa.

Seketika, Alyssa dapat mendengar degup jantung lelaki yang kini mendekapnya hangat

Nyaman ... rasa yang entah kapan terakhir kali Alyssa rasakan, rasa nyaman dari dekapan hangat Mario, aroma tubuh lelaki itu ternyata mampu menentramkan isi kepala Alyssa yang sudah sekian lama berkecamuk.

Mario, lelaki itu .. lelaki yang dalam khayalan Alyssa pun tak pernah terbersit untuk jatuh cinta padanya, namun memang yang namanya Cinta adalah sebuah rahasia yang tak bisa kita terka, dan disini ternyata, seorang Alyssa menemukan cintanya, menemukan Mario yang tanpa sadar sudah mengisi banyak waktu di hari harinya.

Mario .. ternyata sudah menjadi bagian yang sangat penting pada hidupnya.


******

Okeeee .... akhirnya terbit juga epilognyaa , maaf yaaa

oke , gimana nih epilognya ? kurang panjangkah ? ah udahlah yaaa

Gimana ? ada yang senyam senyum ga niih

Terimakasih untuk kalian yang setia dengan cerita ini

See you

Love,

ditasandhya

Precious TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang