Part 5 (Sebuah Perkenalan)

842 48 2
                                    

Aku tidak tahu apakah ini benar atau salah

Tetapi yang jelas sekarang aku ingin mengenalmu

Mengingat namamu beserta khasnya dirimu

Walau aku tahu untuk tertarik padamu adalah sebuah kesalahan

-Mario-

Alyssa dengan senyuman yang masih mengembang yang ia rasa sudah sangat lebih baik dari apa yang dia berikan selama ini kepada orang yang bertemu dengannya. Yaa ini sangat bukan dirinya, tak pernah ada senyuman sehangat matahari terbit selama ini, yang ada hanya aura dingin dan tatapan mata tajam mematikan yang menjadi karakter wajah tirusnya, namun untuk kali ini ia harus membuat pengecualian, melepaskan sedikit demi sedikit aura kutub utara yang selama ini melekat pada dirinya, demi tujuan yang harus ia capai , yaa tujuan yang dapat mengubah hidupnya, mengubah citranya, dan mengubah aroma namanya.

Terduduk, Mario disamping Jonathan yang tengah asyik bercerita kepada Sivia mengenai seorang preman yang dikejar oleh anak anjing tadi berpapasan dengannya saat hendak membeli kopi pesanan kedua gadis apartemen ini, itu bukanlah hal yang penting menurut Mario, tak ada nilainya sama sekali untuk menceritakan hal bodoh seperti itu, namun lain halnya ketika Mario melihat binar mata sipit miliki lelaki disampingnya ini, ada sebuah rasa bahagia disana bukan hanya menertawakan seorang preman yang dikejar anak anjing, ada rasa bahagia yang lain, terutama saat cerita bodohnya membuat gadis bernama Sivia tertawa terbahak bahak hingga hilang kesan anggunnya, dan Mario tentu tahu apa arti dari tatapan itu.

"Kau tahu.. rasanya saat itu aku ingin mendokumentasikannya lalu memasukkannya ke Youtube, seperti hal yang sangat membahagiakan, melihat orang yang selalu membanggakan otot otot kekarnya itu lari ketakutan karena anak anjing hahhahahha" Ujar Jonathan dengan antusias kepada Sivia yang masih tertawa dengan cerita Jonathan. Hal itu seakan membuat dada Jonathan terasa hangat dan bahagia bukan kepalang

"Kau tahu joo... yang aku bayangkan adalah ekspresinyaa.. betapa lucu sekali wajahnya aku yakin itu, lengan bertato, jaket jeans, sepatu ala hansip, muka sangar, lalu lalu diaaa ketakutan hahahhahhahaha" Balas Sivia yang tak kalah antusiasnya menyinyir sang preman yang menjadi topik pembicaraan tak penting mereka.

"Hmmm... baiklah , kalian berimajinasi saja tentang betapa konyolnya preman itu, aku akan ke dapur mengambil makanan" Ucap Alyssa yang menginterupsi acara gibah Jonathan dan Sivia dengan didahului oleh helaan nafas yang jengah, lalu gadis ini berdiri dan berjalan kearah dapur melaksanakan tujuannya , yaitu mengambil beberapa makanan. Mario yang tak tahan menjadi obat nyamuk pun beranjak dari duduknya dan mengikuti Alyssa yang tengah berada diantara peralatan memasak apartemen ini.

Alyssa mencoba berjinjit untuk mengambil botol selai yang berada dilemari tempat penyimpanan, dan sialnya dia tidak setinggi Sivia yang tentu saja kesusahan untuk mengambil selai yang masih jauh dari jangkauannya walaupun ia berjinjit.

"Kau bisa meminta bantuan jika kau perlu" Ucap Mario dari arah belakang Alyssa, sontak gadis itupun berbalik arah dan betapa kagetnya dia bahwa sosok Mario sudah berada tepat dihadapannya, tingginya bisa diperkirakan 10cm lebih tinggi darinya, aroma parfum Hermes yang memeberikan kesan gabungan antara air, bumi dan udara, aroma parfum itu menguar dan memanjakan indra penciuman Alyssa, hal ini bukanlah hal baik karena membuatnya dengan susah payah meneguk ludahnya, entah mengapa rasanya ini sangat aneh, tubuhnya tiba tiba menjadi kaku, degup jantungnya berpacu lebih cepat dari yang seharusnya, aneh, yaa mungkin karena mereka baru bertemu.

Dengan tenang Mario mengambil botol Jam berisikan selai kacang yang dimaksudkan tangan Alyssa tadi, dengan perlahan ia meletakannya diatas meja kitchen set dibelakang tubuh Alyssa, kemudian menundukan wajahnya agar dapat melihat rupa dari gadis yang sedari tadi mematung dihadapannya, sebuah senyuman hangat ia berikan pada wajah yang menengadah itu, wajah yang begitu polos pikir Mario, tak ada gurat jahat disana, hanya ada kesedihan yang mencoba ditutupi oleh gadis ini.

Precious TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang