SELAMAT MALAM kaliaan , semoga selalu sehat yaaa , i'm back with my story hehehe
Vote dan commentnya jangan lupa ya sayang sayang kuu
selamat membacaa , semoga suka yaa :)
Hidup tidak hanya satu sisi
Mungkin ada gelap dibalik terang
Mungkin pula ada terang dibalik gelap
Semesta terkadang serahasia itu
Harapan yang sirna mulai bersinar
Dari sela sela rahasia yang mulai nampak ke permukaan
Bersiaplah , mungkin sebagian akan menyakitkan
.
.
.
1 minggu yang laluMario tengah berdiri dihadapan kaca besar kamarnya yang menghadap malioboro yang gemerlap, langit malam hari itu begitu pekat, tak menampakkan bintang yang biasanya menemani malam, entah.. bulan kali itu hanya sendirian.
"Tuan.." Panggil seseorang yang telah berada dibelakang Mario.
"Apa yang kau dapatkan rico?" Tanya Mario tanpa menolehkan tubuhnya, seperti ia sudah mengenali suara siapa yang berada dibalik punggung tegapnya. Lelaki itu adalah Rico, satu dari beberapa orang kepercayaannya.
"Saya selesai memeriksa data kematian tahun 2016 dari rumah sakit. Dugaan anda benar, hasil dari penyelidikan menerangkan adanya ketidakcocokan DNA jenazah atas nama Erlangga Setiadji" Jawab Rico yang membuat Mario tersenyum puas, apa yang ia kerjakan selama beberapa malam nyatanya tidak sia - sia.
"Namun, hal tersebut disembunyikan oleh pihak rumah sakit, dan.." Lanjut Rico namun dia menahan ucapannya , seperti ragu untuk melanjutkan kalimat yang tersendat dibibirnya.
"Lanjutkan" Perintah Mario dengan nada datarnya.
Menghela nafas, Rico menarik nafas dengan dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan, terdengar adanya persiapan sebelum ia akan mengatakan kelanjutan kalimatnya yang tersendat.
"Ehm.. Jendral Ryan Pramudya, beliau.. menjadi dalang dibalik pemalsuan identitas Tuan Erlangga Setiadji" Sambung Rico dengan nada yang sedikit ragu, yaa.. Rico takut hati Mario terluka dengan kenyataan ini.
Mario hanya terkekeh pelan mendengarnya, entah ia harus terkejut atau marah dengan ini, karena semua dugaan dalam otak jeniusnya ternyata benar. Semenjak Mario mendengar percakapan sang ayah dan penemuan koran lama di kantor ayahnya, prasangka buruk selalu tertuju pada sang ayah, terlebih beberapa hal yang sudah ia selidiki diam - diam selama ini.
"Tuan .. " Panggil Rico lagi karena tak mendapat tanggapan dari Mario.
"Apa ada hal lain lagi yang kau dapatkan?" Tanya Mario, nampak sekali ia tak mau memperpanjang pembahasan mengenai sang ayah.
"Tidak ada tuan, apa ada perintah lainnya?" Tanggap Rico
"Tidak , biar aku yang mengurus sisanya, Terimakasih" Jawab Mario.
Rico pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti, setelah itu ia pamit undur diri meninggalkan kamar bos besarnya itu.
Mario memandangi langit malioboro lagi, yang nampak ramai dengan lampu – lampu jalanan, memang malam di malioboro selalu secerah itu, walau bintang tak berhamburan hari ini, malioboro tetap ramai, tetap hidup sekalipun langit malam begitu gelap.
"huft" Mario menghembuskan nafasnya kasar, terdengar begitu frustasi, ada rasa sesak didadanya yang sedari tadi ia tahan. Pernyataan Rico mengenai ayahnya membuat hati Mario terluka, sekuat apapun ia mencoba untuk tak peduli, setahu apapun ia sebelumnya tentang kenyataan pahit yang kini harus ia telan sekaligus, ia tetaplah Mario yang menyandang marga Haling dibelakang namanya, ia tetaplah Mario anak dari jendral Ryan Pramudya Haling, dan ia tetaplah Mario anak yang pernah sangat membanggakan ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Time
ActionAlyssa, gadis cantik berwajah kaku harus rela mendekam dibelakang jeruji besi karena hukuman yang diterimanya atas pembunuhan pada saudaranya sendiri "Erlangga". Sivia, sahabatnya yang selalu menjenguknya disetiap bulan dan selalu meyakinkan Alyss...