Part 22 - I Love You

553 41 4
                                    


HAIIIII adakah yang kangen sama Mario Alyssa ???!!!

Part ini gaakan bikin kamu stres dulu yaaa, ini part bikin kamu senyum senyum gajelas, karena kemarin ada yang minta part manis Mario Alyssa, sekarang aku kasih nih guys, hati - hati yang jomblo jangan baper yaaa. :D

VOTE dan Comment jangan lupaaa :*

Selamat membaca, I hope you like this part :)

Alyssa membuka matanya dengan perlahan, mengerjapkan beberapa kali untuk memperjelas penglihatannya yang buram, sedikit mengeryit bingung dengan ruangan yang kini tengah ia tempati, merasa asing dengan kamar bercat biru muda dan putih gading ini. Alyssa mencoba untuk bangkit dari tidurnya, namun seketika ia merasakan sakit tepat pada dada sebelah kirinya.

"Auww" Alyssa mengaduh, rasa sakit itu tak hanya ia rasakan didadanya saja, namun sekujur tubuhnya entah mengapa terasa sangat sakit.

Shilla dan Cakka langsung menghentikan celotehan mereka setelah melihat Alyssa yang akhirnya sadar setelah tidur panjang gadis itu. Dengan sigap Shilla menghampiri Alyssa dan merengkuh pundak gadis itu.

"Jangan dipaksakan Al, tidur saja" Cegah Shilla pada Alyssa yang masih berusaha keras untuk bangun dari tidurnya.

"Akhirnya kau bangun juga Al" Ucap Cakka yang kali ini sudah berada disamping Shilla.

"Memangnya aku tidur berapa lama?" Tanya Alyssa yang tak tahu sudah berapa hari yang ia lewatkan dengan tidur yang panjang.

"Ehmm... 3 hari" Jawab Shilla, yang sontak membuat mata Alyssa membulat sempurna.

"Apa ? aku tidur selama itu?" Tanya Alyssa yang menampakan keterkejutannya.

"Yaa.. dan aku yakin jika Mario ada disini ia akan langsung memelukmu, namun sayang dia tak ada, tapi aku bisa saja menggantikan tugasnya" Ujar Cakka yang spontan mendapat tatapan tajam dari Shilla, huh Cakka dan sifat buayanya memang sudah mendarah daging.

"Hehehe maaf sayang, bercanda" Ucap Cakka sembari mengacak pelan puncak kepala kekasihnya, sementara Shilla hanya memutar bola matanya, sudah jengah meladeni kelakuan cakka yang selalu kambuh melihat gadis cantik.

"Sudahlah, sana kau keluar ! aku memeriksa Alyssa dulu" Seru Shilla yang membuat Cakka meringis ngeri, memang ini salah Cakka , ia lupa bahwa kekasihnya itu adalah singa betina yang kini mulai bangun dari tidurnya, sikap lembut Shilla akan berubah langsung menjadi gadis ketus dan dingin jika sedikit saja Cakka berulah. Cakka pun tak membantah perintah Shilla, ia melangkah pergi meninggalkan kedua gadis itu.

"Detak jantungmu sudah bagus, kemarin sangat lemah" Ujar Shilla setelah menempelkan stetoskop nya tepat di dada sebelah kiri Alyssa.

"Tapi kau perlu istirahat lagi 2 hari, racun dari peluru itu cukup membuat syaraf – syaraf mu terganggu, dan itu membuatmu sulit untuk bergerak, tapi jangan khawatir aku sudah menyuntikkan penawarnya selama 3 hari ini" Sambung Shilla lagi, menjelaskan secara sederhana kondisi Alyssa saat ini.

Alyssa hanya menganggukan kepalanya tanda paham, tapi jangan panggil ia perempuan tangguh jika akan menuruti perkataan Shilla untuk Istirahat, terlalu banyak hal yang menanti untuk ia selesaikan dalam waktu cepat, jika tidak, ia akan kehilangan kesempatan untuk kesekian kalinya.

"Terimakasih telah merawatku" Ucap Alyssa yang sontak membuat Shilla tersenyum hangat.

"Itu sudah kewajibanku sebagai dokter" Balas Shilla.

"Ehm... kau tahu dimana Mario?" Tanya Alyssa yang kini menyuarakan rasa penasarannya akan sosok Mario yang tak ada saat ia membuka mata, padahal Alyssa sangat ingin melihat wajah lelaki itu. Mungkin rasa rindu sudah pelan – pelan mendominasi dirinya.

Precious TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang