HOLAAAA , selamat sore para pembaca Mario Alyssa ,
Apa ada yang kangen sama Mario Alyssa ?
maafkan lama yaaaa , karena part ini panjaaang banget sampe 5300 kata , semoga suka yaaaa :)
Luangkan 2-3 detik untuk kasih vote ya sayang - sayangku :)
Selamat membaca :)
Mario dan Alyssa masih berpagutan dengan lembut, menyalurkan cinta yang sama – sama mengganggu mereka, menyalurkan rasa rindu yang begitu dalam, mengisyaratkan bahwa keduanya saling membutuhkan.
"Ups !" Erang seseorang yang mampu membuat ciuman Mario dan Alyssa berakhir, seketika keduanya menoleh kearah sumber suara, dan Mario menggeram kesal, disana, Cakka, sahabat menyebalkannya tengah meringis tidak enak sembari menggaruk tengkuknya yang tentu tidak gatal sama sekali.
'Sial' Gerutu Mario dalam hatinya sembari menatap tajam dan kesal kepada Cakka.
"Hehe Maaf , aku tidak bermaksud mengganggu kegiatan tidak senonoh kalian" Ucap Cakka terdengar memohon sembari terkekeh kecil. Alyssa membulatkan matanya mendengar perkataan Cakka, pipinya yang sebelumnya memerah sekarang semakin terlihat dan terasa panas, sedangkan Mario semakin menatap tajam Cakka.
"Kau tahu cara mengetuk pintu kan ?" Tanya Mario dengan sedikit kesal.
"Percayalah aku sudah mengetuk pintu ini berulang kali, tapi tidak ada jawaban, dan aku khawatir pada kalian, ternyataa... benar saja kalian sedang melakukan yang tidak tidak" Jawab Cakka yang tentu semakin membuat Alysssa tertunduk menahan malu, dan Mario dia semakin geram pada Cakka, beraninya sahabat sialannya ituu.
"KAU !!" Seru Mario beserta amarah dan rasa kesalnya yang membuat Cakka semakin meringis.
"Ah sudahlah , aku hanya ingin memanggil kalian untuk makan, tetapi jika kalian ingin melanjutkan kegiatan yang barusan , yaa aku akan berbicara pada Shilla kalau kalian sedang sibuk mengerjakan sesuatu" Cakka berucap dengan menggoda, ayolah kapan lagi ia melihat Mario naik pitam gara – gara mendapati pemuda itu berciuman dengan seorang gadis ? menyenangkan sekali bukan ?
"Cakkaa !!" Mario semakin menggeram, lalu ditariknya pergelangan tangan Alyssa untuk mendekat kearah Cakka yang masih berada diambang pintu.
"Kita akan makan sekarang" Tegas Mario ketika tepat berada dihadapan Cakka sembari berlalu dari hadapan Cakka yang sudah menahan tawanya dari tadi.
Shilla tersenyum sumringah ketika Mario dan Alyssa bergabung dengannya dimeja makan dan dibelakang kedua orang itu ada Cakka yang masih tersenyum penuh arti.
"Kau kenapa ?" Tanya Shilla setelah Cakka menarik kursinya dan duduk disamping Shilla.
"Tidak, aku hanya baru saja melihat salah satu pertunjukan romantis " Jawab Cakka sembari mengambil piringnya.
Shilla mengeryit tidak mengerti, apa maksud kekasih konyolnya itu ?
"Apa maksudmu ?" Tanya Shilla yang penasaran dengan jawaban Cakka. Cakka melirik sebentar kearah Alyssa yang menunduk malu sembari mengambil piringnya, dan Mario yang menatapnya penuh ancaman jika ia berani berkata jujur pada Shilla.
"Tidak sayang , bukan apa – apa , kau makanlah saja" Jawab Cakka lalu mencubit pelan hidung mancung Shilla yang membuat gadisnya itu meringis tak suka.
Mereka berempat pun makan dalam keheningan , tak ada yang berani menginterupsi kesepian diantara mereka.
"Bagaimana kabar Sivia ?" Tanya Alyssa setelah ia meneguk air mineral dari gelas disampingnya, makanan dalam piringnya sudah habis lebih cepat dibandingkan yang lain, mungkin efek tidur 3 hari tanpa makanan sedikitpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Time
ActionAlyssa, gadis cantik berwajah kaku harus rela mendekam dibelakang jeruji besi karena hukuman yang diterimanya atas pembunuhan pada saudaranya sendiri "Erlangga". Sivia, sahabatnya yang selalu menjenguknya disetiap bulan dan selalu meyakinkan Alyss...