PART 9 (Kala Raja Siang Menyapa)

626 40 4
                                    


Kala raja siang menyapa mesra

Dan kita yang duduk berhadapan

Apa yang lebih istimewa ?

Selain menyelami perasaan yang semakin dalam ?


Magelang , 11.30 WITA

Jonathan melangkah terburu - buru menuju sebuah gang kecil di daerah Magelang, yang lokasinya dekat dengan Borobudur, ia sedikit berlari seakan mengejar sesuatu dan tak ingin kehilangan jejaknya tapi ketelitian tentu tidak ia hiraukan, sesekali Jonathan bersembunyi dibalik barang barang bekas pada gang tersebut, gang ini lumayan menyeramkan , tak jarang Jonathan menemukan bangkai tikus yang tergeletak kehabisan darah pada jalan setapak yang ia lewati, suasana menyeramkan pula diciptakan oleh cahaya remang - remang pada gang ini yang sudah dipastikan jika malam tiba gang ini gelap gulita.

"Kuakan menangkapmu pria kacamata hitam" Ucap Jonathan dengan lirih , dan rahang yang mengetat seakan menahan amarah. 

Namun Jonathan menghentikan langkahnya perlahan, dahinya mulai mengkerut, keheranan kini menyelimuti dirinya, ada yang salah  fikirnya,

"Kemana ia pergi?" Ujarnya dengan nafas yang memburu. Yaa seseorang yang ia kejar sedaritadi kini menghilang tanpa permisi, entah Jonathan yang kurang cepat atau ada jalan rahasia pada gang ini yang tadi ia sempat kecolongan ?

Dengan tergesa gesa Jonathan pun mengarahkan kepalanya kekanan dan kekiri, mencoba berjaga apabila terdapat hal yang berbahaya, karena kini jantungnya mulai berpacu dengan cepat, seakan menandakan memang ada hal yang janggal dan hormon adrenaline nya yang mungkin lebih meningkat, sesekali ia menelan salivanya dengan susah payah, ada rasa takut seketika karena dia sendirian tanpa satupun senjata ditangannya, dan gang ini terlalu sepi tanpa ada seorangpun yang akan menolongnya jika sesuatu terjadi pada Jonathan.

"BUUUKK !!!!" Suara sebongkah kayu yang terbilang cukup besar menghantam kepala Jonathan . yang sontak membuatnya membalikkan badan seraya memegangi kepala yang barusaja dihantam sebongkah kayu dengan cukup keras, pandangannya mulai kabur, kesadarannya berada dibawah rata rata setelah ia menemukan sosok yang sedaritadi ia kejar kini berada dihadapannya dengan tangan yang memegang sebongkah kayu.

Darah mengalir dari pelipis Jonathan, dan seketika ia pun ambruk dihadapan pria berkacamata hitam.

"Hh .. tak sesulit yang kukira" Ujar Pria tersebut, lalu iapun mengeluarkan sebuah telepon genggam dari saku jaket kulit hitamnya, menekan sebuah nama dalam daftar kontaknya, lalu mendekatkan pada telinga sebelah kanannya. Tak lama suara deringan dari telponnya terdengar, tanpa pengeras suarapun tentu akan terdengar mengingat gang ini yang sangat sepi. Setelah melewatkan beberapa deringan, akhirnya terdapat jawaban dari seseorang yang mencoba iya hubungi

"Yaa aku sudah mendapatkannya, aku akan segera kesana" Ujarnya berbicara pada seseorang diseberang sana lalu mematikan sambungan telponnya, senyuman sinis dan kepuasan kini tercetak dari bibirnya lalu melihat Jonathan dengan tatapan meremehkan. Dengan sekali hitungan Pria itu membopong jonathan menuju suatu tempat.

******************************

Alyssa kini berjalan dengan santai pada trotoar jalan Malioboro, Kemeja orange muda lengan panjang berbahan rayon dan celana kulot hitam juga tas selempang berwarna hitam kini menjadi pendamping siang hari Alyssa.Matahari kini sedikit bersahabat dengan tidak terlalu mengerahkan cahayanya pada Bumi, awan pun kini sedang senang membuat gumpalan dilangit sehingga membuat cahaya matahari hanya mengintip diantara sekat yang gumpalan awan timbulkan, seakan keduanya bersekongkol untuk membuat bumi lebih teduh kali ini dan tak membiarkan seorangpun mengoceh karena kepanasan.

Precious TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang