*It was a beautiful ride with you. It was a beautiful one. -rintiksedu.
Hari ini adalah hari libur. Aku lepas dari semua tugas dan laporan yang mulai menggunung. Bukan lepas, mungkin lebih tepatnya adalah melepaskan diri. Mencoba untuk tidak memikirkannya. Dirgahayu pun mungkin sama. Ia belum sepenuhnya lepas dari tugas yang aku tau jauh lebih sulit dari milikku. Kami memilih untuk melupakan tugas yang menumpuk itu bersama-sama. Kami akan pergi hari ini. Date pertamaku, setelah hujan-hujanan hari itu.
Aira Faradisa : Good morning..
Aira Faradisa : Apa kita jadi pergi hari inii?
Aira Faradisa : Aku mau eskrim deh
Tidak lama kemudian balasan masuk pada ponselku.
Dirgahayu Albari : Good morning juga..
Dirgahayu Albari : Jadi dongg..
Aira Faradisa : Jam berapa ?
Dirgahayu Albari : Siang aja Ay. Jam 1 an deh
Ku lirik jam. Pukul 11 siang. Oke, aku masih punya banyak waktu untuk makan dan bersiap. Mas Tio sudah kembali ke Surabaya, pekerjaan nya disana menumpuk. Jadi harus segera diselesaikan.
Di ruang makan pun tidak ada siapa-siapa. Aku mengambil nasi dan lauk yang tersedia di meja. Tidak lama kemudian pintu kamar ibu terbuka.
"Ngapain Ay?"
"Makan Bu" Masih meneruskan makanku sampai selesai. Ibu juga ikut duduk di ruang makan bersamaku.
"Ay mau pergi ya Bu boleh ga?"
"Sama siapa?"
"Yang pas itu Ay ceritain. Dirgahayu"
"Yang kaka tingkat itu?"
"Iyaa" Kemudian tatapan Ibu berubah menjadi tatapan menggodaku.
"Jalan jalan kemana ?"
"Belum tau sih. Masih nanti siang soalnya"
"Ooh yaudah hati-hati" Tutup Ibu. Setelah itu kami lanjut membahas hal lain. Sampai waktu menunjukan pukul 12 siang. Aku harus mandi dan bersiap.
"Ay mandi dulu ya Bu. Udah jam 12" Lalu berjalan ke arah kamar untuk bersiap.
Selesai bersiap, aku kembali menghubungi Dirga.
Aira Faradisa : Yukk..
Dirgahayu Albari : Ok. Sebentar ya..
Menunggu Dirga aku memastikan bawaanku tidak ada yang tertinggal. Kembali berkaca memastikan pakaian yang ku gunakan rapih.
Dirgahayu Albari : Otw. Kamu jangan di kamar, nanti ga kedengeran aku sampe.
Pesan Dirga yang berisi ia sudah dijalan membuatku gemetar. Kali ini benar-benar hanya aku dan dia, tidak ada lagi orang lain. Sedikit takut juga malu. Aku harus membahas apa, harus berbicara apa nanti.
Aku duduk dikasurku sambil menungu Dirga sampai. Sampai akhirnya aku mengantuk. Jam 1 siang memang waktu tidur siangku, sulit rasanya beraktivitas saat harusnya aku istirahat. Mengingat pesan Dirga yang melarangku untuk tetap dikamar, aku memilih untuk bangkit dan menuju ruang keluarga. Meletakan tasku disana, kemudian membawa tubuhku diposisi nyaman. Kembali mengantuk. Kalau saat itu tidak terdengar suara motor dan Ibu yang memanggilku, mungkin aku akan terlelap.
"Airaa" Panggil seseorang diikuti dengan suara mesin motor dimatikan.
"Ayy! Temennya tuh" Disusul suara Ibu dari dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME OF US
Teen Fiction(DIUSAHAKAN SETIAP WEEKEND) Berawal dari kita ga kenal, sampe diakhiri dengan aku yang gamau kenal lagi (inginnya). Tetapi semua gapernah bisa aku tolak. Dampak kamu pada kehidupanku sudah terlalu banyak dan terlalu jauh. Aku cuma berharap kamu bis...