Sempet stress karena udah nulis panjang, draftnya ilang 😖
Nyaris 2000+ kata ni.
Happy reading fellass 💕****
—Mendengar suaranya menjadi hal yang paling tidak ingin ku lewatkan setiap harinya.
*****Pagi ini aku menjalani hari dengan lebih semangat. Entah karena hari ini adalah hari libur atau karena hal lain. Salah satu yang berhasil membuat hariku jauh lebih cerah adalah Dirgahayu. Sosok yang jarang sekali berbicara itu pagi ini mengirim pesan padaku. Pesan yang sama sekali bukan dirinya.
Dirgahayu Albari : Ay..
Aku sempat terkejut karena ia mengirimku pesan pagi pagi sekali. Tidak biasanya. Aku takut sesuatu terjadi padanya.
Aira Faradisa : Kenapaa?
Dirgahayu Albari : Aku kangen..
Aku sempat terkejut membaca jawabannya.
Aira Faradisa : Apasih kamu ih. Gajelas.
Dirgahayu Albari : Ih serius. Ko gajelas sih. Parah banget
Aira Faradisa : Ya gajelas aja tiba-tiba chat aku kayak gitu
Dirgahayu Albari : Emang kenapa kalo aku kangen kamu? salah?
Aira Faradisa : Ga salah juga Dirga. Cuma ya kalo pagi-pagi begini kan aku kaget jadinya
Dirgahayu Albari : Kaget apa malu ?
Aira Faradisa : Malu sihhh hahaha
Dirgahayu Albari : Dasarr
Pengakuan rindu Dirga pagi tadi yang berhasil membuatku semangat menjalani hari. Entah kenapa, ia yang biasanya tidak pernah mengirimkan pesan seperti itu. Kali ini melakukannya.
"Tumben jam segini udah keluar kamar" Heran Ibu melihat tingkahku hari ini.
"Iya dong. Bu, nanti Ay mau ke salon ya"
"Mau ngapain?"
"Potong rambut"
"Gak mau kamu panjangin?"
"Ngga Bu. Mau Ay potong aja" Sejak masuk kuliah, rambutku tidak pernah panjang lagi. Aku selalu memotongnya bahkan saat rambutku baru saja menyentuh bahu.
"Mas mu hari ini pulang katanya Ay"
"IYA?!"
"Iya. Yaudah sekarang sarapan dulu sebelum berangkat" Tutup Ibu sambil menuangkan nasi pada piringku
****
Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi. Aku segera bergeras untuk pergi.
"Bu. Ay jalan ya"
"Loh sendiri?"
"Ngga Bu. Sama Nida"
"Yaudah hati-hati"
Nida sudah menunggu di depan rumahku.
"Hai Nid" Sapaku setelah duduk tepat disampingnya.
"Haii"
"Lo beneran gapapa nemenin Gue?" Tanya Nida sambil menjalankan kendaraannya.
"Gapapa Nid. Lagian juga sekalian Gue mau ke salon"
"Mau ngapain Lo?"
"Ya mau potong rambut lah" Jawabku
"Lo ga mau panjangin rambut? Gue liat kayaknya rambut Lo pendek terus"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME OF US
Teen Fiction(DIUSAHAKAN SETIAP WEEKEND) Berawal dari kita ga kenal, sampe diakhiri dengan aku yang gamau kenal lagi (inginnya). Tetapi semua gapernah bisa aku tolak. Dampak kamu pada kehidupanku sudah terlalu banyak dan terlalu jauh. Aku cuma berharap kamu bis...