Hari ini aku kembali melakukan aktivitasku seperti biasa. Kuliah. Walau sedikit memusingkan tapi setidaknya aku bisa bertemu dengan Dirga dan teman-temanku."AYY!" Panggil Nida sambil melambaikan tangannya.
"Kenapa?" Tanyaku setelah duduk disampingnya.
"Ngga. Manggil aja Gue"
"Gue ga mood kuliah deh Nid hari ini. Pengen bolos"
"Bener-bener Lo. Tobat Ay"
"Yuk Nid. Kita nonton"
"Kuliah Lo gimana?"
"Ya sesekali gapapa kali Nid. Kita juga sebelumnya gapernah bolos"
"Wah parah Lo"
"Udah yuk ah" Aku menarik tangannya keluar dari ruang kelas.
Kami berjalan di lorong kampus dengan tawa menghiasi wajahku dan Nida.
Sampai aku melihat Dirga berjalan dari arah yang berlawanan.
"Nid! Putar balik!" Seruku. Nida tidak mendengar dan tetap melangkahkan kakinya.
"Nida!" Panggilku sambil menarik tangannya.
"Kenapa sih Ay?"
"Balik!" Saat aku baru akan melangkah dengan tangan yang masih menarik Nida, dari arah belakang tasku ditarik seseorang.
"Mau kemana?" Kami pun berbalik.
Dirgahayu berdiri dengan tegap dihadapanku.
"Mau ke kelas" Jawabku.
"Kelas kalian kan disana" Menunjuk ke arah berlawanan dari jalan yang kami lewati.
"Iya. Mau kesana dulu" Nida ikut mencari alasan.
"Ay! Mau kemana?" Dirgahayu mulai merendahkan suaranya.
"Mau ke anu"
"Kemana?"
"Ke mall" Jawabku pasrah karena sudah tidak bisa mengelak lagi.
"Loh bukannya ada kelas?"
"Ngga ko. Ya kan Nid? Dosennya ga masuk"
"Iyaa Bang. Jadi kita mau main deh"
"Yakin?" Tanya Dirga menyipitkan matanya curiga.
"Iya dong" Jawabku dengan percaya diri.
"Aku tadi abis hubungin salah satu temen kamu. Ada perlu sama dia. Terus dia bilang ada kelas Bang. Dosennya masuk soalnya" Setelah mendengar ucapan Dirga, diantara aku dan Nida tidak ada yang berbicara.
"Ay?" Panggilnya. Aku pun mengeratkan peganganku pada tangan Nida bermaksud meminta bantuannya lagi.
"Yaa?"
"Ko bisa teman kamu kelas, kamu sama Nida disini?"
"Ooh mungkin dia nambah mata kuliah kali. Jadi jadwalnya beda" Nida kembali membuka suara.
"Mata kuliah wajib ko katanya"
"Oohh" Jawabku lemas. Alamat gagal jalan-jalan deh.
Dirga tertawa kecil dan melepas topi yang ia gunakan. Lalu mengenakannya padaku.
"Aku bercanda. Aku tau kok kelas kamu kosong. Hati-hati di jalan ya. Dipake topinya. Panas" Ucapnya dengan kedua tangan dibahuku.
"Eh?! Beneran kosong?"
"Loh iya. Kamu ngga tau? Wah! Mau bolos kamu yaa?!"
"Hehe. Yaudah aku jalan dulu ya" Pamitku lalu menarik tangan Nida untuk berjalan lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME OF US
Teen Fiction(DIUSAHAKAN SETIAP WEEKEND) Berawal dari kita ga kenal, sampe diakhiri dengan aku yang gamau kenal lagi (inginnya). Tetapi semua gapernah bisa aku tolak. Dampak kamu pada kehidupanku sudah terlalu banyak dan terlalu jauh. Aku cuma berharap kamu bis...