- Sejalan

23 1 1
                                    

Happy reading fwendss 🥰

****

Pagi ini aku akan bertemu Dirga dengan rambut baruku. Tidak siap rasanya. Aku takut ia kecewa dengan hasil yang sesungguhnya. Kelas pagiku ditiadakan, karena sudah terlanjur berada di kampus aku memilih untuk pergi ke perpustakaan dan membaca beberapa buku.

Sejak tadi aku belum melihat keberadaan Dirga di lingkungan kampus.

'Mungkin udah masuk kelas' pikirku.

Aku mengitari lemari yang berisi jejeran buku. Tiap-tiap lemarinya menjulang tinggi memenuhi ruang perpustakaan. Jangan lupakan juga meja yang berjejer rapih dan pendingin ruangan dikedua sisi dinding.

Setelah berlama-lama memilih buku. Aku pada akhirnya memilih untuk membaca buku yang sesuai dengan minatku. Hukum dan politik.
Bidang yang sejak dulu ku senangi, hanya saja orang tuaku terutama Bapak melarang dengan keras aku menyelami bidang tersebut. Padahal beliau juga berasal dari sana.

Disinilah aku sekarang, duduk di ruangan dingin dengan tumpukan buku yang sudah ku pilih serta alunan lagu yang mengaliri telingaku lewat earphone yang ku gunakan.

Karena posisiku membelakangi pintu perpustakaan, aku bisa merasakan saat seseorang keluar atau masuk ruangan.

Ku rasakan pintu terbuka. Aku masih meneruskan kegiatanku sampai ku rasakan hembusan nafas hangat pada bagian tengkukku. Aku dengan tiba-tiba menoleh kearah belakang.

Dirgahayu berdiri dengan senyum manisnya. Ternyata ia pelaku yang meniupkan nafasnya kearah tengkukku. Ia berdiri dengan rambutnya yang masih setengah basah. Wangi sampo dan parfum yang ia gunakan bercampur masuk kedalam penciumanku.
Hari ini tubuh bidangnya dilapisi kemeja biru tua, tangannya membawa jaket hitam yang harusnya ia gunakan.

"Haii"

"Haiii" balasku. Lalu berbalik badan, melanjutkan kegiatan membacaku.

Ia masih berdiri tepat dibelakangku.

"Baca apa sih?" Tanya Dirga sambil membungkukan badannya. Wajah nya tepat disamping wajahku. Sangat dekat. Dengan jarak yang sedekat ini berhasil membuatku tidak fokus membaca buku yang ada ditanganku. 

"Ini" Aku membalikan buku. Memperlihatkan sampul buku tersebut padanya.

"Ooh. Udah makan?"

"Belum" 

"Yaudah yuk makan dulu. Aku juga belum makan" Ajaknya. 

"Aku balikin buku ini dulu ya. Kamu duluan aja" Ucapku lalu menutup buku dan membereskan beberapa buku yang tadi sempat ku ambil. 

"Gapapa?"

"Gapapa" 

"Yaudah. Aku duluan ya" 

"Kamu cantik banget rambut baru gini. Kangen ku lepas jadinya" Ucapnya lalu mengecup pipiku. Tingkah Dirga yang tiba-tiba kali ini berhasil membuat tubuhku kaku seketika. Setelah melakukan hal seperti itu ia melangkah keluar meninggalkan perpustakaan dengan aku yang masih mencoba menetralkan detak jantungku. 

Setelah meletakkan buku kembali ke tempatnya, aku segera menyusul Dirga yang sudah menungguku untuk makan bersama. Di sudut sana ia sudah duduk rapih dengan tas dan jaket yang ia letakkan di atas meja. 

"Haii" Sapaku.

"Kamu mau makan apa Ay?" Tanyanya sesaat setelah Aku mendudukan tubuhku di sampingnya.

"Aku bingung"

"Mau makan disini atau diluar?"

"Ngga tau"

HOME OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang