SEMANGAT PUASANYA BAGI YANG MENJALANKAN.💕
~HAPPY READING~Setelah ujian akhir selesai, malamku hanya diisi dengan menemani Dirga bermain. Entah apa yang ia mainkan dikomputer layar tipis nya itu. Tapi yang pasti hal itu dapat menyita seluruh perhatiannya. Seperti saat ini yang ku lihat dilayar ponselku hanyalah ia yang sedang asik dengan dunianya.
"Dirga"
"Kenapa ?" Tanpa mengalihkan pandangannya.
"Lagi ngapain ?"
"Mainn. Sebentar ya"
"Okee. Aku tinggal sebentar ya. Mau keluar kamar dulu"
"Iya"
Diluar kamar, yang ku lakukan hanya mengambil beberapa cemilan lalu kembali untuk melakukan ritualku sebelum tidur.
"Ayy!" Panggilnya saat tidak mendengar suaraku lagi.
"Yaa"
"Abis darimana?"
"Dari luar"
"Ngapain?"
"Ambil cemilan. Kamu udah mainnya ?" Dirga saat ini sudah terlihat tidak memainkan komputernya lagi.
"Udah selesai. Besok lagi"
"Terus mau langsung tidur?" Tanyaku, karena saat ini sudah pukul 2 pagi.
"Ngga. Mau ngobrol sama kamu"
"Mau ngobrol apa?"
"Ngga tau sih. Tapi aku mau ngobrol aja sama kamu"
"Ya kan dari tadi juga ngobrol"
"Tapi kan aku sambil main, Ay. Jadinya ga fokus"
"Ya siapa suruh main"
"DIH!" Kesalnya.
"Bercanda. Yaudah mau ngobrol apa?"
"Ya aku gatau. Kamu biasanya ada ide harus ngobrolin apa"
"Yaudah yaudah. Aku mau tanya dong" Pembicaraan yang sedari tadi berisi tawa kini mulai serius.
"Tanya apa?"
"Kamu kenapa mau sama aku sih? Maksud aku, kenapa aku gitu? Orang-orang di kampus jelas banget pasti kenal kamu. Pasti juga banyak yang suka sama kamu, tapi kenapa aku?"
"Ya gatau"
"Dirga! Kamu mah! Yang bener dong jawabnya. Sebel" Kesalku. Dia yang minta untuk membuka pembicaraan, tapi saat sudah ku lakukan respon yang ia berikan justru sangat singkat.
"Itu bener, Ay. Aku juga gatau kenapa"
"LAH?!" Benar-benar tidak habis pikir dengannya.
"Gaada alasannya aja. Aku suka kamu, ya yaudah"
"Kenapa kamu ga sama yang lain? Temenmu misalnya"
"Ya ngga aja"
"Ooh yaudah"
"Ko gitu aja responnya?"
"Ya kamu juga gitu aja responnya"
"Serius, Ay. Aku beneran gatau kenapa bisa suka sama kamu. Gaada alasan spesifik. Aku jawab gitu ya karena itu emang jawabannya. Bukan karena aku males nanggepin kamu"
"Iya Dirga"
"Ay. Kalo aku bilang aku sayang sama kamu karena fisik kamu, itu bukan sayang Ay. Itu nafsu. Kalo aku bilang sayang karena kamu pinter dan semua pencapaian kamu, itu sekedar kagum aja. Apa lagi cuma karena harta kamu, aku matre itu namanya. Tapi aku sayang sama kamu ya karena kamu. Gaada alasan lebih"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME OF US
Fiksi Remaja(DIUSAHAKAN SETIAP WEEKEND) Berawal dari kita ga kenal, sampe diakhiri dengan aku yang gamau kenal lagi (inginnya). Tetapi semua gapernah bisa aku tolak. Dampak kamu pada kehidupanku sudah terlalu banyak dan terlalu jauh. Aku cuma berharap kamu bis...