- Altezza Nuggy Arsalan

39 2 1
                                    

*Bagaimana bisa aku minta yang terbaik, tapi jika itu bukan kamu. Aku enggan

>>>>>>>>>>>>>>>

Keriuhan koridor kampusku pagi ini tidak menjadi sesuatu yang mengganggu. Saat dengan earphone ku, aku dapat membentuk duniaku sendiri. Musik. Entah aneh atau tidak aku tertarik dengan genre musik pop punk, membuatku lebih berenergi. 

"Airaa! Lo Gue panggil daritadi malah goyangin kepala, Gue kira kenapa ternyata lagi punk punk an Lo" Tegur Nida sambil menarik earphoneku. 

"Lo tuh harus dibiasain kalau manggil Gue sambil Lo tepuk. Apalagi kalau Gue lagi pake earphone kayak tadi. Gausah ngarep gue bakal notice Lo" Gerutuku Kesal sambil mengambil earphone ditangan Nida. 

"Gausah Lo pasang lagi. Gue mau ngomong" Nida jika nada suara nya sudah sedikit sewot berarti ia benar-benar sedang serius.

"Iya kenapa Nida?" Jawabku lembut sambil tersenyum padanya.

"Lo ikut seleksi pengurus yang pas itu dibilang ka Nuggy ga?" Tanyanya.

"Ngga, Gue gapernah minat ikut organisasi gitu. Lo kalo mau ikut. Ikut aja deh. Gue sih ngga" Jawabku santai, memang dari masa sekolah aku adalah murid yang sangat malas dalam bergabung dengan organisasi, kalau cari masalah dengan anak-anak organisasi sih sering ya. Misal dengan OSIS, terutama saat senin pagi. 

"Yaelah Lo ga asik amat. Ayolah ikut, uang kuliah kita mahal Ra masa mau Lo abisin waktu Lo cuma buat kuliah pulang aja" Rayu Nida, tapi benar sumpah demi apapun minat bergabung organisasi menjadi pilihan ku yang paling ke-sekian. 

"Gatau Nid. Tapi Gue beneran gamau gabung. ga minat sama sekali. Lagian juga gue mau ikut *UKM renang" Balasku. Sejujurnya, aku senang liat Nida yang sangat bersemangat dalam organisasi. Hanya saja kalau bareng aku, aku nya yang ga minat. 

"Lo bisa Ra tetep ikut UKM renang tapi ikut organisasi. Kan organisasi juga ga setiap saat pertemuan kali. Ada liburnya juga. Itu mah alesan Lo aja UKM renang biar ga ikut organisasi" Jawaban Nida kali ini tepat sekali.

"Ya kalau misal masuk organisasi buat Lo berat banget nih kayaknya. Kita masuk kepanitiaan aja yuk." Sambungnya masih dengan nada senang biasanya.

"Gatau ya Nida. Liat nanti" Balasku sambil tersenyum manis yang dihadiahkan pukulan pada keningku. 

"Yaudah coba Lo play lagunya. Gue mau dengerin juga" Nida menyuruhku sambil mengambil satu earphone ditanganku, lalu dipasangkan pada telinganya. 

"Gue bisa yakin berapa persen pun. Ga akan ada orang yang tau selera musik Lo begini kalau mereka liat dari fisik Lo aja" Balasannya setelah mendengarkan lagu yang ku play membuatku tertawa. 

"Ada-ada aja Lo. eh by the way, gue pergi sebentar ya. Gue lupa tadi ada janji sama Ka Nuggy." Setelah ku ambil earphone sebelah ku yang berada di telinga Nida, aku pun berjalan mencari keberadaan Nuggy. 

-DI RUANG KEPENGURUSAN-

*TOK *TOK

"Permisi Ka. Ka Nuggy nya ada?" Tanyaku saat melihat Kaka perempuan yang terakhir aku temui saat ospek, Ka Aca. 

"Nuggy? Ada Ko" Jawabnya. Disana aku melihat seseorang yang aku kenal di kantin saat itu, Ka Azka. 

Kemudian mata ku beralih pada laki-laki dengan kemeja flanel abu-abu yang kancing nya ia lepas setengah itu, tidak lupa pula kaus putih polos sebagai dalamannya. 

Dia Dirgahayu, sedang duduk disalah satu bangku dengan laptop mahal dipangkuannya. Topi yang ia gunakan tidak dapat menutupi pandangan tajamnya padaku. 

"Nug! Nuggy! Bangun woi!" Panggil Azka pada temannya yang tertidur di lantai itu.

"Nug!" Kali ini Dirga ikut membantu Azka membangunkan Nuggy, sambil mencoba menggoyangkan bahu Nuggy dengan kakinya. 

"Iya Dirga, ini Gue bangun. Minggir kaki Lo" Gerutu Nuggy masih sedikit mengantuk.

Nuggy pun berjalan ke arahku masih dengan keadaan yang sepertinya sangat mengantuk, bahkan sepatu yang ia gunakan pun sudah hilang sebelah.

"Kenapa Air?" Tanyanya saat sudah berada dihadapanku.

"Kan Gue mau minjem buku. Terus Lo bilang oke, gue disuruh samperin Lo ke ruang pengurus" Jawabku sedikit kesal karna ia masih saja memanggilku dengan panggilan itu, tapi aku juga sedikit kasihan melihatnya yang masih mengantuk seperti itu.

"Oh iya. Sebentar ya" Setelah itu ia pun berjalan ke arah tempat ia tertidur tadi.

"Dir, buku yang Gue suruh Lo bawa semalem itu mana?" Pertanyaan Nuggy berhasil membuatku seperti tersambar petir, Nuggy kurang ajar. Ternyata buku yang ia janjikan padaku adalah buku Dirga.

"Bawa. Lempar tas Gue tolong, Ka" Perintah Dirga yang langsung dilaksanakan oleh Azka.

"Buat apa?" Tanya Dirga sebelum menyerahkan buku paket itu ke Nuggy.

"Buat Aira, Gue udah janji buat minjemin dia Buku paket ini. Tapi Gue lupa kalo pas itu Gue juga minjem." Jawab Nuggy sambil tertawa yang dibalas dengan pukulan oleh Dirga menggunakan buku ditangannya.

"Udah sini sih Dir, gaboleh pelit Lo jadi orang" sambar Nuggy dengan tangan merebut buku tersebut.

"Eh Air, sorry nih tapi ini buku nya Dirga. Gue lupa kalo kemaren Gue juga minjem buku ini. Jadi Gue gapunya bukunya. Kalo Lo udah selesai, Lo langsung balikin aja ke Dirga nya ya" Jelas Nuggy. Penjelasan Nuggy tidak terlalu berdampak padaku, hanya saja disana laki-laki pemilik buku tersebut melihatku seperti orang yang mengambil buku tabungannya. 

"Beneran gapapa Ka? Gue gaenak kalo harus pinjem buku nya Bang Dirga" Raguku setelah melihat cara pandang Dirga padaku.

"Gapapa udah pake aja, gausah takut sama Dirga" Saut Azka 

"Iya Aira pake dulu aja ga masalah" Kali ini si pemilik buku itu pun bersuara. Kepala nya kali ini terangkat, aku dapat melihat wajahnya dengan jelas tidak tertutup topi seperti tadi.

"Oke makasih Bang, pinjem dulu ya" balasku yang dibalas anggukan serta acungan jempol darinya. 

Sebelum aku pergi menjauh, aku sempat mendengar suara riuh dari ruang kepengurusan tadi.

"Sepatu Gue Azka, sembarangan banget Lo jadi orang ye" Gerutu Nuggy sambil mengambil sepatu sebelahnya.

"KERJA LO! TIDUR MULU DARITADI" Suara Azka pun tidak lama kemudian terdengar. Aku yang mendengarnya hanya bisa tertawa sambil berjalan menjauhi ruangan itu sambil membawa buku dengan goretan Dirgahayu Albari pada bagian dalam sampul buku. 

*To Be Continued

*UKM = Unit Kegiatan Mahasiswa, atau pada tingkat sekolah dikenal dengan eskul/ekstrakurikuler. 

Haloo teman-teman semuaa. Aku mau coba untuk nulis wattpad lagi nih. Kalau kalian baca boleh distar dan komen yaa jangan lupa share juga ke temen kaliann supaya makin banyak yang bacaa nih. Semakin banyak yang baca, klik star, dan komen. Aku bakal semakin semangat juga buat nulis dan upload. Kalau gaada yang baca dan klik star nanti cerita ini bakal berakhir kayak cerita aku yang lain, yaitu aku unpublish dan masuk draftku aja.

Support satu sama lain yuk hihi. Sehat selalu semuanya.

See you next part.

HOME OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang