- Nyaman ?

27 2 1
                                    

*Kenal dan ketemu kamu rasanya aku berhasil nemuin jawaban yang selama ini aku tanyain ke diri aku sendiri. 

>>>>>>>><<<<<<<<

Hari itu di kampusku cuacanya sedikit mendung, sepertinya akan turun hujan. Angin yang berhembus pun terasa dingin sampai menembus jaket yang ku gunakan. Untung saja aku berangkat lebih awal ke kampus, karena kalau tidak bisa saja sekarang aku masih terjebak hujan diperjalanan. Terimakasih untuk Ibuku yang pagi tadi mengingatkan untuk membawa jaket. Di kampus aku mencari Nida tapi entah dimana ia berada atau mungkin belum sampai kampus, yang dicari Nida namun aku malah menemukan Nuggy yang sedang berdiri di ujung tangga sambil berbicara dengan laki-laki yang aku tidak kenal siapa. 

Aku pun memutuskan untuk memutar arah jalanku, namun sebelum itu ternyata Nuggy sudah lebih dulu melihat keberadaanku disana. Ia pun memanggil dan berjalan ke arahku.  

"Ayy!" Aku pun berbalik kearahnya.

"Lo kemana aja sih ? semalem gue chat Lo" 

"Sorry ya. Gue ga liat" 

"Gue yang mau minta maaf sama Lo Ay, Gue ngerasa bersalah banget dari kemarin. Gue tau banget pasti Lo ngerasa gaenak sama Azka karna dia sampai begitu"

"Gapapa. Gausah minta maaf"

"Ngga Ay. Gue ngerasa Lo ngejauh" Aku sendiri tidak mengerti mengapa ia bisa merasakan hal itu.

"Gue ga ngejauhin Lo, cuma males aja" 

"Jangan gitu Ay. Kan gue udah minta maaf" 

"Emang kenapa Gue gaboleh males sama Lo?" Tanyaku sambil melipat kedua tanganku.

"Gue nyaman sama Lo Ay" 

*KRIIIIINGGGGGG

"Ay bangun!!"

Mendengar suara Ibu dan alarm ponsel ku yang terus berdering membuat ku akhirnya beranjak dari tempat tidurku, lalu mematikan alarm yang terus berdering itu. Setelahnya aku hanya bersiap pergi ke kampus. Selama bersiap, yang ada dipikiranku hanya mimpi yang ku alami tadi. Apa maksudnya Nuggy yang tiba-tiba mengatakan nyaman padaku seperti itu?

"Ay, sarapan dulu" 

"Iya bu" Mengambil ponselku yang ada di meja nakas, saat itu aku baru melihat ada satu pesan dari Dirgahayu sejak semalam.

Dirgahayu Albari : Lumayan sih. Besok berangkat bareng mau? searah ini kan.

"HAH?!"

"Aduh gimana ni?, kalo bales sekarang basi ga ya"

Aira Faradisa : Masih berlaku ga Bang ? baru buka hp soalnya.

"ADUH ANEH BGT SIH GUE" 

Setelah mengirim pesan pada Dirga, aku pun turun untuk sarapan. Disana sudah ada Ibu dan Bapak, mereka sudah mulai sarapan. 

"Ay. Besok Kakak mu pulang" Tiba-tiba Ibu membuka percakapan setelah sarapan berlangsung sunyi. 

"Mas Tio Bu?" Bahkan aku hampir lupa dengan Kakak ku yang satu itu. Ia bekerja di Surabaya dan memilih untuk menetap disana. 

"Yaa Kakak mu emang siapa lagi selain Dia ?" 

"Tumben Dia bisa pulang" 

"Lagi libur Ay, terus dia ambil cuti lagi" Saut Bapak

"Ooh bagus deh Ay jadi ga sendiri lagi dirumah" 

"Yaudah yaudah. Sekarang kamu berangkat kuliah sana" Setelah Ibu menyuruhku segera berangkat, reflek ku melihat pada ponsel yang berada di samping piring sarapanku. Takut Dirga membalas, tapi ternyata tidak. Sepertinya sudah berangkat. 

HOME OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang