Setelah hari itu, dimana ngedate yang ku lakukan bersama Dirga sedikit tidak sesuai dengan keinginanku. Semua hanya karena kami harus pulang lebih cepat. Tapi setelahnya hubungan kami baik-baik saja. Tangannya yang terus menggenggam tanganku sepanjang perjalanan pulang berhasil membuatku membaik, ia paham kondisi mood ku memburuk jadi ia juga terus menerus mengajakku berbicara dan bercanda. Dia sosok yang menyenangkan.
Aira Faradisa : Nidaa
Ranida B : Kenapee?
Aira Faradisa : Telpon dong
Ranida B : Lah Lo yang mau ngomong, kenapa jadi Gue yang nelfon Lo.
Sambil berdecak, aku pun memulai panggilan. Tidak lama kemudian ia mengangkatnya.
"Kenapa ?"
"Lo mau ke mall ga Nid?" Tanyaku.
"Udah ke mall Gue. Kenapa sih emang nya?"
"Itu. Gue mau nitip ke Lo beliin Gue tas. Nanti duitnya Gue kasih. Kemaren Gue kesana sama Dirga, dia nanya Gue mau atau ngga. Gue bilangnya ngga. Yaa Gue malu aja harus milih-milih tas depan dia"
"Iya. Soalnya Lo kan lama kalo pilih barang" Nida menambahkan alasan yang ku jelaskan.
"Nah itu Lo tau. Sumpah Nid. Gue sampe sekarang kepikiran sama tasnya. Gue mau!" Jelasku. Pulang dari acara ngedate itu, aku kepikiran dengan tas yang tadi sempat Dirga tunjukan. Aku mau itu.
"Ya beli lah. Lagian Lo jadi orang gengsi banget deh"
"Bukan gengsi. Gue malu aja"
"Ya itu gengsi Bu namanya"
"Terus gimana dong Nid? Adik Lo ngga ada rencana keluar emang?" Adik Nida beberapa tahun dibawah kami. Tidak terlalu jauh. Jadi terkadang Nida mengajaknya untuk ikut saat kami berkumpul.
"Ngga. Abis dari luar juga dia kemarin"
"Yahh terus gimana dong? Mana itu edisi kolaborasi, ga bakal lama pasti" Aku rasanya ingin menangis. Tas sesame street kesukaanku.
"Tas apa sih ? Tas pergi ?"
"Tas gambar elmo aja sih" Jawabku. Aku tau Nida akan merespon apa.
"Ya Allahuakbar Ay. Gue kira maksud Lo tuh tas pergi. Tas yang formal gitu loh" Yap tebakanku benar. Pasti ia akan menjawab hal serupa.
"Gajelas deh Lo ay" Sambungnya.
"Ya gimana Nid. Elmo. Gue kepikiran lah. Gue udah nunggu banget kolaborasi itu keluar asal Lo tau aja nih" Memang karakter itu sudah menjadi kesukaanku sejak kecil. Baik yang versi Indonesia maupun luar.
"Tapi ga harusnya Lo pikirin itu mah Ay" Nida masih tidak habis pikir.
"Kalo Gue ga dapet edisi itu gimana Nid? Masa Gue harus nunggu kolaborasi selanjutnya sih"
"Ya coba Lo cek di online. Siapa tau ada" Nida pada akhirnya mencoba memberikan solusinya padaku.
"Online berarti pake ongkos kirim dong?"
"Ya iyalah. Lo mau atau ngga ? Demi elmo elmoan Lo itu"
"Yaudah iya berisik Lo"
"Yee Lo Ay, gajelas"
"Yaudah nanti Gue cek. Dahh Nida"
"Iyaa. Dahh" Suaranya menjadi penutup panggilan kali ini. Setelah nada suara panggilan terputus terdengar. Aku segera meluncur mencari tas yang sama secara online.
Tidak ku dapatkan. Entah aku yang tidak benar mencarinya atau bagaimana.
Aira Faradisa : Nid. Gaada di online
Ranida B : Ya yaudah Ay. Coba Lo besok kesono lagi
Aira Faradisa : Gue males banget. Gue coba minta tolong Mas tio aja deh cariin di Surabaya
Ranida B : Heh! Abang Lo tuh di Surabaya kerja. Bukan jalan-jalan, enak aja Lo nyuruh dia
Aira Faradisa : Terus gimana ? Lo mau temenin Gue ?
Ranida B : Ya gak deh Ay makasih
Ranida B : Yaudah jalan satu-satunya adalah ikhlas. Nanti juga lupa.
Aira Faradisa : Gue mau nangis Nida. Gatau aja Lo gue kepikiran dari pas pulang
Ranida B : Lah. Dirgahayu tau ga Lo sampe kepikiran saking kepengennya ?
Aira Faradisa : Ya gak lah. Bisa bisa Gue kena omel. Soalnya Gue udah dia tawarin terus Gue jawabnya gamau huhuhu
Ranida B : Ya yaudah, ikhlasin.
Balasan pesan yang ku dapatkan dari Nida tidak lagi ku balas. Mungkin memang aku harus mengikhlaskan tas yang ku inginkan itu. Walau masih sedikit terbayang dalam pikiranku.
Tidak lama kemudian pesan masuk dari ponselku.
Dirgahayu Albari : Aku pergii dulu yaa..
Dirga memang tadi sudah mengatakan kalau ia harus pergi. Jadi pesan yang ia kirimkan hanya untuk mengkonfirmasi kalau ia akan segera jalan.
Aira Faradisa : Hati hati dijalan sayang. Kalau belum solat, solat dulu ya.
Dirgahayu Albari : Aku masih belum terbiasa deh kayak gini. Biasanya gaada yang giniin aku. Jadi enak.
Membaca pesannya membuat ku tersenyum. Sedikit mengobati rasa sesalku.
Aira Faradisa : Gajelas deh Lo ah
Dirgahayu Albari : Yaudah ah. Aku jalan dulu
*To Be Continued
Haloo teman-teman semuaa. Aku mau coba untuk nulis wattpad lagi nih. Kalau kalian baca boleh distar dan komen yaa jangan lupa share juga ke temen kaliann supaya makin banyak yang bacaa nih. Semakin banyak yang baca, klik star, dan komen. Aku bakal semakin semangat juga buat nulis dan upload. Kalau gaada yang baca dan klik star nanti cerita ini bakal berakhir kayak cerita aku yang lain, yaitu aku unpublish dan masuk draftku aja.
Support satu sama lain yuk hihi. Sehat selalu semuanya.
See you next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME OF US
Novela Juvenil(DIUSAHAKAN SETIAP WEEKEND) Berawal dari kita ga kenal, sampe diakhiri dengan aku yang gamau kenal lagi (inginnya). Tetapi semua gapernah bisa aku tolak. Dampak kamu pada kehidupanku sudah terlalu banyak dan terlalu jauh. Aku cuma berharap kamu bis...