1

1.1K 30 0
                                    

Ivan terbangun dengan sakit kepala dan seorang perempuan yang tidak dia kenal di sebelahnya. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan pergi ke luar untuk mengambil air, meninggalkan perempuan yang masih tertidur itu sendirian. Dia duduk dan segera membalas chat sahabatnya.

Ruben

How's the hangover?

Not bad, cuman sakit kepala.

Bawa cewek pulang lagi?

Are you seriously asking that question?

Berarti iya. Siapa namanya?

Gak inget.....

Kalau lo ada di samping gue sekarang, lo bisa dengar gue menghela nafas panjang. Kapan lo bakal berhenti bermain-main kayak gini?

I honestly don't know.

Sampe sekarang masih belum bisa move on dari dia?

Kira-kira dia masih mikirin gue gak ya?

Dia BEGO udah ninggalin lo.

-

Ivan menghela nafas dan mematikan teleponnya. Dia berdiri dan kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi kerja. Ketika dia memasuki kamarnya, dia melihat perempuan itu sedang mengenakan pakaiannya. Ivan membuang muka dan cewek itu menyeringai, "Kenapa kamu gak mau lihat? Kan tadi malem kamu udah liat."

Ivan bahkan tidak bergeming, "Udah selesai? Sana gih keluar," perempuan itu memutar matanya lalu keluar dari kamar itu. 

Setelah dia sudah selesai bersiap-siap, dia duduk di meja makan dan sarapan. Sambil makan, ia teringat salah satu temannya, Wendi, yang saat ini sedang menginap di rumahnya untuk sementara waktu karena apartemennya sedang dalam renovasi.

"Oh iya, Wendi masih di sini atau udah pergi?" Ivan bertanya pada Sri, salah satu ART di rumahnya. "Ah, Pak Wendi sudah pergi. Dia bilang dia mau bertemu dengan adiknya." jawab Sri. "Okay," Ivan mengangguk.

Dia menyelesaikan sarapannya dalam keheningan dan segera pergi ke kantornya setelah selesai sarapan.

Di perjalanan ke kantor, dia mengingat obrolannya dengan Ruben pagi ini dan mulai mengingat kenangannya bersama mantannya. Bodoh bahwa sampai sekarang, dia sepertinya tidak bisa melupakannya. Bahkan setelah mantanya pergi dan menghancurkan hatinya, dia masih memikirkannya. Ivan menggelengkan kepalanya untuk berhenti memikirkan mantannya itu dan fokus pada kerjaannya. 





*****

Sorry if there's mistakes, I didn't proofread this. Hope you guys like this :)

- str4wbrrs :)

Falling With No Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang