7

410 31 3
                                    

Sudah seminggu lewat dan Ruben tiba-tiba datang ke kantor Ivan tanpa memberitahunya, membuat Ivan bingung.

"Bisa gak, kalau mau dateng tuh bilang-bilang dulu," ucap Ivan.

"Rencananya berubah, pernikahannya bulan depan," kata Ruben, sambil duduk di depan meja Ivan. 

"Kenapa buru-buru?" Ivan menatapnya dengan khawatir.

"Jangan khawatir, gue baik-baik saja, ini cuman ada masalah pribadi dari pihak Wenda," Ruben menjawab, "Tapi fitting jadi besok, semua orang akan ada di sana, best man, maid of honor, bridesmaid, dan groomsmen," lanjutnya, "Nanti lo dan Mia bisa mengaturnya bersama-sama,"

Ivan mengangguk, "Lo gak keberatan kan kalau besok gue bawa Ayu?" Dia bertanya. Ivan bahkan tidak tahu apakah besok Ayu sibuk atau tidak, tetapi dia berdoa agar Ayu bisa ikut dengannya karena dia tahu dia tidak bisa melakukan ini sendirian.

Ruben memandang dengan senyum menggoda, "Oh, ya bolehlah, silakan dan bawa dia," katanya.

Ivan mengubah pembicaraan dan melihat jam, "Udah waktunya makan siang nih, ayo makan," Ivan mengajaknya makan.

Mereka berdiri dan pergi ke restoran favorit mereka.


-


Usai makan siang bersama Ruben, Ivan kembali ke kantornya dan menelepon Ayu.

"Hello, kenapa?" Ayu menyapanya.

"Besok sibuk gak?" Ivan bertanya.

"Tergantung lo nanya untuk apa," ucap Ayu, dia mendengar Ivan menghela nafas.

"Besok fitting," ucap Ivan.

"Terus apa hubungannya sama gue?" Ayu bertanya, tidak mengerti mengapa dia harus berada di sana juga.

"Gue mau lo di sana karena Mia bakal ada di sana," katanya, "Gue ingin buat dia cemburu," lanjutnya.

"Gue minta bayaran kali ini," kata Ayu. 

"sebutin aja lo mau dibayar berapa," jawab Ivan dengan cepat.

Ayu terkejut betapa cepatnya Ivan menjawab, "Wow. Rich," katanya, "Tunggu, berarti gue harus bersikap manis ke lo dong?" Ayu bertanya ketika dia teringat bahwa dia harus bersikap manis ke Ivan di depan umum. 

"Iyalah. Lo kan pacar gue," Ivan menggodanya.

"Ugh, gue tiba-tiba ngerasa sakit nih," ucap Ayu. 

Ayu mendengar Ivan menghela nafas untuk keempat kalinya, "Fine, jam berapa?" dia bertanya.

"Gue akan jemput lo jam 9 pagi," jawab Ivan.

"Itu terlalu pagi," Ayu mengeluh, "Jemput gue jam 10," lanjutnya.

"Ayu, aku jemput kamu jam 9 pagi ya sayang," Ivan menekankan bahwa ini tidak bisa diperdebatkan.

"Fine," Ayu akhirnya mengalah.

Falling With No Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang